Wabah Corona, Kemungkinan Indonesia Jadi Negara Maju Lebih Lama
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Waktu yang dibutuhkan Indonesia untuk bisa menjadi negara maju diperkirakan lebih lambat. Itu karena tekanan ekonomi akibat wabah virus Corona (Covid-19).
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal, Hidayat Amir, mengatakan, berdasarkan perhitungan BKF, jika perekonomian dapat bertahan tumbuh di kisaran 5,7 persen setiap tahunnya, Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2037.
Jangka waktu itu lebih cepat dari target yang dipatok Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia negara maju, yakni pada 2045. Pada periode itu, dia mengatakan, Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan.
"Hitungannya sederhana, kalau kita bisa tumbuh di 5,7 persen more or less di 2036 sampai 2037, kita sudah masuk jadi negara maju," kata Hidayat saat menjadi pembicara di Leaders Talk Kementerian Keuangan, Rabu, 17 Juni 2020.
Namun, dia melanjutkan, jika pertumbuhan itu mengalami gangguan, sebagaimana yang terjadi saat ini akibat mewabahnya Covid-19, kemungkinan Indonesia menjadi negara maju akan semakin membutuhkan waktu yang lebih lama.
"Kalau ada gangguan pada tahun ini, tumbuhnya lebih dalam, nah kita mungkin akan tergeser. Tapi kita harus mengembalikan kepada path medium-long term-nya bergerak menjadi maju," tutur dia.
Akibat wabah Covid-19, pemerintah telah membuat dua skenario pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Skenario berat, pertumbuhan ekonomi hanya akan di kisaran, 2,3 persen dan skenario sangat berat akan mengalami kontraksi hingga -0,4 persen.
Sementara itu, dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mampu pulih di kisaran 4,5-5,5 persen.