RUU HIP Bikin Gaduh, Gubernur Lemhanas: Pancasila Sudah Final
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menilai polemik atau pro-kontra mengenai Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) karena lemahnya pemahaman masyarakat mengenai dasar negara tersebut.
Selain itu, kata dia, istilah yang terkesan baru-baru ini dibahas, justru karena kekeliruan tafsir berbagai kalangan mengenai pidato Presiden RI pertama Soekarno.
"Terdengar baru karena kelengahan kita sendiri tidak pernah mengajarkan pendalaman Pancasila melalaui sistem pendidikan kita. Bahkan kita juga mungkin untuk berdiskusi secara substantif tentang Pancasila dengan menyelam mencari kedalaman Pancasila baru terpaksa kalau sudah ada legislasi tentang Pancasila," kata Agus di forum Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa 16 Juni 2020.
Pancasila, ditegaskan dia, merupakan suatu yang final dan telah disepakati bersama. Maka menurutnya, jika ada rencana penguatan melalui Rancangan Undang - Undang maka hal itu juga perlu ada konsensus bersama juga.
Yang juga menjadi kendala, lanjutnya, tahapan ini sudah masuk proses politik sehingga kajian- kajian akademik untuk menggali Pancasila itu sendiri dirasa kurang.
"Proses akademik ini yang dirasakan kurang. Untuk bisa menguasai pemahaman tentang Pancasila dengan segala aspek," ujar Agus yang juga purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat.
"Sehingga kalau seandainya pemahaman tentang Pancasila dengan kedalamannya sudah pernah kita lakukan dan sudah melalui proses yang umum, biasa, diskusi ini mungkin akan jauh lebih mudah dan lebih ringan. Tinggal nanti proses politiknya," tambah dia.
Agus juga bilang, penempatan Pancasila dalam sebuah Undang- Undang juga akan dianggap lebih kecil. Pancasila seharusnya seharusnya sudah menjadi landasan dan ruang yang besar
"Jadi saya rasa dalam pembukaan sebuah konstitusi itu adalah tempat yang paling tepat bagi sebuah dasar negara. Karena dia bisa berselancar di dalam batang tubuh Undang - Undang," ujarnya.