RS Khusus Covid-19 Pulau Galang Baru Terisi 16 Persen
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang di Kepulauan Riau hanya terisi 16 persen. Artinya, kata Muhadjir, tempat penampungan karantina yang dikhususkan bagi WNI dari luar negeri untuk pencegahan Covid-19, telah berjalan baik.
Muhadjir menyebut hanya terdapat 57 pasien yang ada dari total 360 kapasitas tempat tidur tersedia alias sebagian besar kosong.
"Menurut arahan Pak Presiden, beliau meminta supaya rumah sakit ini dimanfaatkan lebih optimal tidak hanya oleh WNI yang datang dari luar negeri, tapi juga oleh pemerintah daerah setempat dalam menangani kasus terkait Covid-19,” ujar Muhadjir saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Optimalisasi Penggunaan RSKI Covid-19 Pulau Galang yang digelar melalui telekonferensi, Senin, 15 Juni 2020.
Dalam rapat virtual itu disebutkan hadir sejumlah menteri terkait, perwakilan TNI dan Polri, serta gubernur Kepulauan Riau. Menurut Muhadjir, salah satu fasilitas RSKI Pulau Galang yang dapat dioptimalkan pemanfaatannya ialah keberadaan ruang karantina dan isolasi.
Berdasarkan laporan Panglima TNI Marsekal Hadi Tahjanto, para WNI yang datang dari wilayah zona merah khususnya, bisa dikarantina atau diobservasi selama 14 hari di rumah sakit khusus tersebut. Sebab, ruang karantina RSKI Pulau Galang memiliki jarak yang cukup jauh dengan ruang perawatan pasien positif, sehingga hampir dipastikan tidak ada kemungkinan tertular.
Sesuai amanat Presiden pula, lanjut Muhadjir, RSKI Pulau Galang dapat dimanfaatkan untuk menerima pasien yang berasal dari provinsi lain di luar Kepri.
“Yang harus kita antisipasi berikutnya adalah mengenai kedatangan WNI dari luar negeri, seperti dari Malaysia dan Singapura. Begitupun jemaah tablig akbar dari India yang jumlahnya sekitar 700 orang ini supaya bisa ditangani di Pulau Galang,” kata dia.
Muhadjir meminta mengenai teknisnya segera ditindaklanjuti melalui pembahasan oleh tim dari Kementerian Luar Negeri. Sebagai antisipasi, pemerintah daerah pun diminta berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk menyiapkan rumah sakit lain atau memanfaatkan Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) yang berada di Tanjung Pinang, Kepri, maupun di Jakarta.
Di lain sisi, ia mengingatkan untuk tetap mewaspadai adanya kemungkinan masuknya para pekerja ilegal yang dipulangkan dari luar negeri melalui jalur penyeberangan menggunakan perahu.
“Itu yang harus diwaspadai betul dan jadi target kita untuk memantau jangan sampai terjadi kasus penularan positif Covid-19. Untuk pemanfaatan RSKI Pulau Galang, sekali lagi saya minta koordinasi dari Tim Gugus Tugas dan Kementerian Dalam Negeri serta untuk peralatan yang dibutuhkan seperti PCR dan juga insentif para relawan agar Pak Menkes bisa segera tindaklanjuti,” imbuhnya.