Alasan Pedagang Pasar Cileungsi Usir Tenaga Medis Corona
VIVA – Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyayangkan aksi pengusiran tenaga medis Gugus Tugas Covid-19 yang hendak melakukan tes corona kepada para pedagang di Pasar Cileungsi. Padahal, tes tersebut guna memutus rantai penyebaran corona di Pasar Cileungsi.
"Ini kan untuk deteksi dini memutus mata rantai Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, Kamis, 11 Juni 2020.
Lanjut Mike, penolakan pengusiran tenaga medis yang hendak rapid test sangat disayangkan. Oleh karenanya, perlu edukasi kepada masyarakat.
"Masyarakat mungkin belum memahami saja, kita melakukan edukasi kembali, dan mereka paham itu untuk memutus mata rantai," jelasnya.
Mike belum memastikan kapan tes corona kembali diadakan kepada para pedagang di Cileungsi. Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak pasar dan Kecamatan setempat.
"Ya kita lihat kondisinya seperti apa, kita bekerja dengan Tim Sisca (Siaga Antisipasi Corona) Kecamatan Cileungsi," kata Mike.
Pengusiran petugas medis terjadi kemarin di tes ketiga dipicu kecemburuan pedagang pasar. Para pedagang memprotes bahwa PKL (Pedagang Kaki Lima) dan kios lain di sekitar pasar tidak menjalani tes. Dihubungi terpisah, Humas PD Pasar Tohaga, Isni Jayanti, mengatakan, penolakan itu terjadi saat para pedagang pasar di Cileungsi hendak menjalani tes ketiga kalinya.
"Betul, ada penolakan pedagang untuk dilakukan rapid test di Pasar Cileungsi, 10 Juni 2020. Tercatat ini kali ketiga dilakukan rapid dan swab di Pasar Cileungsi," katanya.
Menurut pengakuan pedagang, lanjut Isni, alasan penolakan pedagang karena efek rapid test akan berimbas pada kondusivitas keramaian pasar. Baik pedagang dan pengunjung jadi khawatir akan perkembangan isu Covid-19.
"Pedagang meminta untuk test serupa juga dilakukan pada PKL, pertokoan dan pasar lain selain Pasar Cileungsi yang dikelola PD Pasar Tohaga," katanya.
Namun demikian, kata Isni, pedagang bersedia mengikuti semua aturan dan protokol Covid-19 yang diberlakukan. Asal pedagang luar pun diberlakukan hal yang sama, termasuk penerapan pembatasan jam operasional.
"Saat ini pengelola pasar dan Muspika Cileungsi sedang berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bogor untuk koordinasi. Hasil koordinasi kemarin sudah disepakati bahwa rapid test akan ditangguhkan waktunya hingga pemberitahuan lanjutan," jelas Isni.
PD Pasar Tohaga terus berupaya untuk menjaga kondusivitas pasar dengan terus menegakkan protokol kesehatan Covid -19. Mulai dari setiap hari pengecekan suhu, dan skrining masker. Selain itu, di Cileungsi juga dilakukan pemasangan wastafel cuci tangan di 40 titik.
"Penyemprotan disinfektan dua hari sekali, woro-woro penggunaan masker dan woro-woro jam operasional pasar," katanya.