Rumah Politikus Gerindra di Aceh Barat Digranat

Personel Tim Jihandak dan Jibom Satbrimobda Polda Aceh melakukan penyisiran TKP, Senin, 8 Juni 2020.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

VIVA – Rumah Ketua Komisi IV DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani, di Desa Alue Perman, Kecamatan Woyla Barat, digranat orang tak dikenal, Senin pagi, 8 Juni 2020. Akibatnya, kaca jendela rumah politikus Partai Gerindra itu pecah berhamburan. 

Ahmad Yani mengatakan, kejadian itu berawal saat ia bersama keluarganya masih terlelap tidur. Namun, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras dari depan rumahnya. Saat diperiksa, ternyata suara ledakan itu menghantam samping rumah.

"Ya benar (dilempar granat). Kaca-kaca pecah semua dan ada lubang bekas granat di tanah,” kata Ahmad Yani saat dikonfirmasi VIVAnews.

Personel Tim Jihandak dan Jibom Satbrimobda Polda Aceh melakukan identifikasi tempat kejadian perkara pelemparan granat oleh orang tidak dikenal di depan rumah salah satu anggota DPRK Aceh Barat di Desa Alue Perman, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Senin (8/6/2020). 

Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Saat kejadian, ia dan keluarganya tidur di kamar yang agak jauh dari lokasi dilemparnya granat.

Dari hasil identifikasi pihak kepolisian, granat yang dilempar oleh orang tak bertanggung jawab itu hanya satu. "Alhamdulillah tidak ada korban luka-luka, hanya serpihan saja yang mengenai tetangga dan rumah saya," katanya.

Personel Tim Jihandak dan Jibom Satbrimobda Polda Aceh melakukan identifikasi tempat kejadian perkara pelemparan granat oleh orang tidak dikenal di depan rumah salah satu anggota DPRK Aceh Barat di Desa Alue Perman, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Senin (8/6/2020).

Sejauh ini, kata dia, secara pribadi tidak mimiliki musuh pada siapa pun. Begitu juga di dalam lembaga legislatif, ia hanya menjalankan tugas seperti biasa.

"Selama ini saya sebagai Ketua Komisi IV DPRK Aceh Barat, saya hanya menjalankan tugas apa adanya. Mungkin ada yang tidak senang, tapi saya serahkan untuk diusut pihak kepolisian," ujarnya.

Direktur Reserse Kriminal Polda Aceh Komisaris Besar Polisi Agus Sarjito mengatakan, pihaknya masih mengidentifikasi peristiwa pelemparan granat itu. Dari informasi awal, pelaku menggunakan sepeda motor saat melancarkan aksinya.

"Setelah mendengar suara ledakan, korban juga ada mendengar suara sepeda motor di depan rumahnya dan langsung pergi. Ini kami masih selidiki," ujar Agus Sarjito.