Perawat RS Royal Surabaya yang Meninggal Ternyata Positif Corona
VIVA – Perawat RS Royal Surabaya yang meninggal dunia, Ari Puspita Sari, ternyata meninggal dunia setelah terpapar Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19. Dua kali menjalani tes cepat atau rapid test, hasilnya sebenarnya non-reaktif alias negatif. Tapi hasil tes PCR mengkonfirmasi bahwa ia terpapar corona.
"Dua kali rapid test-nya negatif, tapi PCR-nya positif," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa malam, 19 Mei 2020.
Ia menjelaskan, Ari adalah perawat di RS Royal Surabaya yang menangani pasien non Covid-19. Beberapa hari lalu, ia mengalami gangguan kesehatan dengan gejala klinis seperti virus corona setelah tiga hari cuti kerja. "(Oleh manajemen RS Royal) Sebetulnya tetap disarankan cuti, tapi dia (almarhumah) pengin masuk," ujar Joni.
Ari pun akhirnya sakit dan beberapa hari sebelum meninggal dunia sempat dirawat di RSAL Surabaya. Joni mengatakan, orang hamil adalah salah satu yang berisiko tinggi terpapar corona. Karena dua kali rapid test hasilnya non-reaktif, kemungkinan karena antibodinya tak muncul terhadap antigen virus corona.
Justru yang hasil rapid test non-reaktif terkadang lebih membahayakan. "Ini menunjukkan bahwa orang punya risiko seperti hamil, hipertensi, diabet, itu rapid test-nya sering negatif karena tidak ada immunoglobulin. Ini yang paling berbahaya," terang Joni.
Baca: https://www.vivanews.com/berita/nasional/49610-perawatnya-meninggal-rs-royal-statusnya-pdp-gejalanya-coronaPerawatnya Meninggal, RS Royal: Statusnya PDP, Gejalanya Corona
Diberitakan sebelumnya, Ari Puspita Sari, meninggal dunia pada Senin, 18 Mei 2020, setelah menjalani perawatan beberapa hari di RSAL Surabaya karena terpapar Covid-19. Bikin tambah sedih karena almarhumah meninggal dalam kondisi hamil. Ia jadi sorotan karena sebelum meninggal video dirinya dibawa dengan bangsal viral di media sosial.