Dicurigai Mabuk, Pemuda Jonggol Serang Polisi Dites Urine
VIVA – MS (22) atau nama asli Muhammad Septian pemuda Jonggol yang menyerang petugas di check point PSBB Rawa Bebek, Kecamatan Jonggol menjalani tes urine. Polisi mencurigai pelaku di bawah pengaruh minuman keras ataupun narkoba.
"Ya benar kalau ada mengarah ke sana (mabuk akibat minum Miras). Untuk sementara hasil. Urine semalem hasilnya negatif, juga masih kita dalami motif yang bersangkutan melakukan pemukulan," kata Kapolsek Jonggol AKP Agus Hidayat, Minggu malam, 10 Mei 2020.
Agus menyampaikan tidak ada korban dari pihak kepolisian saat insiden seorang pemuda MS (22) menantang petugas. Namun dalam insiden tersebut pelaku menganiaya itu Ketua Karang Taruna menjadi korban hingga mengalami luka lebam dipelipis.
"Alhamdulillah anggota tidak ada korban, tetapi hanya Ketua Karang Taruna yang kebetulan membantu pelaksanaan kelancaran PSBB," kata Agus.
Menurut Agus, tidak ada baku hantam antara dua pihak, melainkan MS yang terus menantang sambil menyerang. "Ya baku hantam enggak tetapi Ketua Karang Taruna itu dipukul mengalami luka pelipisnya," imbuh Agus.
Hasil pemeriksaan sementara kronologi bermula saat anak muda tersebut dihentikan oleh petugas. Bukan tanpa alasan, MS dihentikan akibat tidak mengenakan masker sesuai prosedur PSBB. Saat memperingati MS, petugas bersikap ramah agar mengenakan maskernya. Sebaliknya, MS tiba-tiba melawan tak terima dirinya diberhentikan.
"Petugas sudah melakukan penertiban secara humanis, tetapi yang bersangkutan tidak mau mengunakan masker, diberi imbauan anggota, kemudian dia malah mau menambrak anggota dan mau memukul anggota," katanya.
Melihat sikap MS kepada petugas kepolisian, kata Agus, Ketua Karang Taruna Desa Sukamanah Andri Irman S (AIS) berusaha menenangkan. Tak terima ditahan oleh AIS, pemuda itu lantas cekcok dan MS mengawali perkelahian.
Para petugas dan anggota Karang Taruna di lokasi langsung menahan dan memegangi tubuh MS yang terus menerus berusaha melayangkan pukulan kepada Ketua Karang Taruna.
"MS ini kan sempat pergi kemudian balik lagi ke lokasi. Dia menemui Ketua Karang Taruna itu bermaksud berdamai karena mereka berangkulan. Tapi tiba-tiba MS melakukan pemukulan terhadap Karang Taruna itu," jelas Agus.