Tiga Klaster Besar Corona Jatim, Asrama Haji, Sampoerna dan Temboro

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Wagub Jatim Emil Dardak.
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Faishal.

VIVA – Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas (Gugas) Covid-19 Jawa Timur mencatat terdapat 52 klaster penularan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jatim sejak awal kasus corona ditemukan pada pertengahan Maret 2020 lalu hingga kini.

Penularan bermula dari, di antaranya, lokasi pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Surabaya, pabrik rokok, hingga pasar modern atau mal di Surabaya. 

Berdasarkan data yang ditunjukkan Gugas Covid-19 Jatim saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Minggu malam, 10 Mei 2020, tiga klaster besar tercatat di Jatim, yaitu Klaster TKHI (Asrama Haji Surabaya) sebanyak 167 kasus, Klaster Temboro (Pesantren Al-Fatah, Magetan) sebanyak 46 kasus, dan Klaster Sampoerna (pabrik Rungkut 2 PT HM Sampoerna) sebanyak 41 kasus. 

Di bawah itu, ada Klaster Surabaya XI (tanpa riwayat perjalanan) sebanyak 37 kasus, Klaster Jalan Gresik VII-PPI dan Tenaga Kesehatan-Wilayah Lain masing-masing 30 kasus, Klaster Riwayat dari Jakarta 28 kasus, Klaster Sidoarjo IV (tanpa riwayat perjalanan) sebanyak 22 kasus, Klaster Pulang Umrah 17 kasus, Klaster Nakes-dr Iskak 14 kasus, dan Klaster Riwayat dari Luar Negeri sebanyak 11 kasus. 

Data yang baru terungkap ialah adanya klaster di lingkungan pasar modern atau mal di Surabaya, yaitu Klaster Surabaya V-TP sebanyak 9 kasus dan Klaster Surabaya IV-Pakuwon Mall sebanyak 4 kasus. 

Ada juga Klaster Pasar Keputran sebanyak 2 kasus dan Klaster Gowa sebanyak 7 kasus. Selain itu masih ada klaster lain yang memapar tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit. 

Ketua Rumpun Tracing Gugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, mengatakan, sebetulnya tercatat 57 klaster di Jatim hingga Minggu ini. Namun yang baru terdata di tabel sebanyak 52 klaster. "Hari ini kita mencatat lagi ada sebanyak 57 klaster di Jawa Timur," ujarnya dalam konferensi pers di Grahadi. 

Di bagian lain, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima wartawan dari Pemerintah Kota Surabaya, disebutkan bahwa terdapat 16 klaster penularan corona di Kota Pahlawan. Pemkot tak memasukkan kasus di lingkungan PT HM Sampoerna sebagai klaster penularan. 

"Seperti yang terjadi di PT HM Sampoerna itu, bukanlah klaster baru," kata Wali Kota Tri Rismaharini.