Dukung Konsorsium Riset Covid-19, Anggota DPR: Ayo Kolaborasi

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty mendukung upaya yang dilakukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, dalam menghasilkan produk untuk penanggulangan wabah Corona

Selain aspek percepatan izin dan kualitas, dia meminta, agar konsorsium  bisa menjawab tantangan kemandirian bangsa, baik dalam bidang kesehatan, pangan, energi dan lainnya.

Ada sejumlah produk yang saat ini sedang tahap uji hingga yang siap diproduksi, yaitu test kit, alkes ventilator, laboratorium bergerak BSL2, respirator hingga Alat Pelindung Diri (APD), suplemen, vaksin, obat dan terapi. 

Evita sepakat, dalam jangka pendek perlu didorong percepatan proses sertifikasi, uji klinis, izin produksi dan izin edarnya. Namun dengan tetap memerhatikan juga sisi kualitas dan kepastian pengadaannya.

Meski waktunya tidak memungkinkan untuk diproduksi sekarang, Evita meminta, para periset dan inovator tidak berhenti berinovasi. "Mari kita pikirkan juga jangka menengah dan panjang, bagaimana konsorsium seperti ini kita pertahankan untuk menjawab kemandirian kita sebagai bangsa mulai dari kesehatan, pangan, energi dan lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Mei 2020.

Menurut Evita, wabah Covid-19 menjadi titik awal bagi Indonesia untuk melakukan perbaikan besar-besaran di berbagai bidang yang selama ini sangat tergantung dari impor. Misalnya, untuk produk terkait kesehatan, potensi ekonominya juga sangat besar, termasuk ekspor. 
 
“Alkes dan obat kita 90 persen bahan baku impor, saat pandemi kita sulitnya bukan main. Kita juga impor pangan dan bibit pangan mulai gandum, kedelai, bawang putih dan lainnya. Padahal kedelai Grobogan itu lebih bagus. Ini impor-impor terus," ujarnya. 

Evita menambahkan, "Kita butuh riset dan inovasi. Periset dan inovator harus berjalan bersama dengan industri dan BUMN. Ini momentum Anda semua, ayo kolaborasi.” 

Dia mendukung seandainya Kementerian Kesehatan membuat regulasi baru untuk menjadi dasar hukum bagi pengujian produk kesehatan dalam masa darurat. Namun, Evita mengingatkan, karena ini produk kesehatan yang berkaitan dengan nyawa manusia maka harus sangat hati-hati. Kualitasnya harus juga menjadi bahan pertimbangan.