Jalani Rapid Test, 443 Warga Kabupaten Bangli Hasilnya Reaktif
- VIVA/Bobby Andalan
VIVA – Sebanyak 772 KK atau 2.600 jiwa di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, kabupaten Bangli, Bali diisolasi total. Mereka menjalani rapid test massal usai 10 orang warga kedapatan positif lantaran tertular dari satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dari informasi yang dihimpun, 1.210 jiwa telah menjalani rapid test. Hasilnya sebanyak 767 orang non reaktif (negatif). Sementara, sisanya 443 orang reaktif (positif) terjangkit Corona Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, I Nengah Nadi meminta agar hal tersebut dikonfirmasi langsung kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.
“Saya sedang dalam perjalanan. Mengenai hasil rapid test di Banjar Serokadan Desa Abuan, silakan langsung dikonfirmasi ke provinsi, karena ditangani langsung oleh provinsi,” kata Nadi saat dihubungi VIVAnews, Kamis 30 April 2020.
Baca Juga: Cerita Satu Bus Rombongan Pemudik dari Jakarta Terpaksa Putar Balik
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli memutuskan untuk mengisolasi wilayah tersebut. Isolasi dilakukan mulai hari ini dengan penjagaan ketat.
“Atas penularan transmisi lokal itu Pemda Bangli memutuskan untuk mengisolasi wilayah tersebut," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kabupaten Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono saat dihubungi.
Keputusan untuk mengisolasi wilayah tersebut diambil semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Isolasi sendiri berlangsung selama 14 hari ke depan sesuai protokol penanganan yang ditetapkan pemerintah.
"Kami meminta kepada masyarakat untuk tertib dan disiplin mengikuti arahan pemerintah. Tentu semua ini demi keselamatan kita bersama," harap dia.
Dia pun mengaku menerjunkan 1 pleton pasukannya untuk mengamankan wilayah Banjar Serokadan yang diisolasi mulai hari ini. Tak hanya untuk pengamanan, prajuritnya juga diterjunkan untuk membantu memenuhi kebutuhan pasokan logistik warga selama isolasi berlangsung.
"Kami menerjunkan 1 pleton personel untuk pengamanan selama isolasi. Kami juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga," sebutnya.
Sebelumnya, satu orang pekerja migran Indonesia yang memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Namun, PMI yang tidak diungkap identitasnya itu menularkan virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China itu kepada sepuluh orang warga lainnya.
Dari informasi yang dihimpun, PMI tersebut pulang ke Bali sebelum kebijakan karantina berlapis diberlakukan oleh Pemprov Bali.
Baca Juga: VIVAnews Pantau Corona