Magetan Tambah 16 Kasus Corona dari Klaster Temboro

Simulasi penanganan pasien suspect virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVAnews - Tracing di Klaster Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menemukan adanya 16 kasus baru positif virus corona atau Covid-19 pada Sabtu, 25 April 2020. Delapan pasien di antaranya berasal dari Malaysia dan satu pasien dari Thailand. Sisanya dari beberapa provinsi.

Klaster Temboro bermuara di Pesantren Al-Fatah dan sekitarnya, pesantren yang memiliki lebih dari 20 ribu santri berasal dari sejumlah provinsi dan negara. Kawasan pesantren dan sekitarnya segera diisolasi oleh Gugus Tugas Covid-19 Jatim dan Magetan setelah diterima informasi 43 santri asal Malaysia terkonfirmasi positif sepulang ke negara mereka beberapa hari lalu.

Rapid test secara maraton pun dilakukan terhadap lima ribu santri yang masih ada di pesantren. Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Magetan, Saif Muchlissun, mengatakan dari 43 santri yang positif di Malaysia, dilakukanlah tracing dan rapid test. Hasilnya hingga Jumat kemarin, 24 April 2020, sebanyak 31 orang diketahui reaktif.

"Dari 31 kita langsung lakukan swab di Surabaya dan 16 (orang) hasilnya positif," kata Siaf dikonfirmasi VIVAnews melalui sambungan telepon genggam.

Ia menjelaskan ke-16 pasien positif baru itu semuanya adalah santri yang tinggal di Pesantren Al-Fatah. Rinciannya, dari Malaysia 8 orang; Thailand  1 orang; Lampung 1 orang; Lombok 1 orang; Kendari 1 orang; Makassar 1 orang; Temanggung 1 orang; dan asal Magetan 2 orang.

Kasus baru itu adalah yang terbesar sejak awal kasus ditemukan di Magetan. Total kasus di Magetan kini 30.

Dari jumlah itu, delapan orang sembuh dan satu pasien meninggal dunia. Sisanya sampai kini masih dalam perawatan.

Sedangkan PDP 31 orang, yang sembuh 13 orang dan yang meninggal 6 orang. Dan ODP sebanyak 181 orang, yang sembuh 128 orang dan meninggal dunia 3 orang.

"Dengan tambahan yang begitu besar dan hanya di satu lokasi ini, menandakan kurang disiplinnya pelaksanaan imbauan pemerintah. Oleh karena itulah, mulai sekarang, tidak boleh tidak, segera laksanakan himbauan pemerintah secara ketat," ujar Saif.