PSBB Belum Direstui, Kota Malang Perketat Physicial Distancing

Sumber :

VIVA – Pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Kota Malang belum bisa segera diterapkan karena harus direvisi dengan menggandeng sesama wilayah Malang Raya – yakni Kota Batu dan Kabupaten Malang. Pemerintah Provinsi Jawa Timur baru akan menerima draf PSBB dan mengajukan ke Kementerian Kesehatan RI asal Malang Raya kompak PSBB di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengklaim telah menyiapkan dua skenario dalam mengatasi penyebaran virus corona Covid-19. Skenario pertama adalah PSBB tentu andai saja PSBB tidak direvisi. Skenario kedua adalah non PSBB atau memperketat penerapan physicial distancing. Skenario kedua inilah yang akan digunakan oleh Pemkot Malang setelah PSBB ditolak Pemprov Jatim.

"Di kami sebenarnya sudah ada dua skenario PSBB dan non-PSBB. Tapi intinya PSBB itu adalah physicial distancing. Itu saja yang akan kami perketat. Ajuran physicial distancing akan lebih kita masifkan dengan berbagai sarana yang ada," kata Sutiaji, Senin 20 April 2020.

Sutiaji mengatakan, Pemkot Malang mengacu pada angka pasien dalam pengawasan (PDP) yang terus meningkat di wilayahnya. Sehingga merasa PSBB perlu dilakukan. Dia menyebut pada 17 April angka PDP sebanyak 60 orang, namun tiga hari berselang PDP naik menjadi 118 orang.

"Pasien positif flat 8 orang, semoga terus begitu. Sekarang 118 orang PDP tidak menutup kemungkinan PDP ada yang meninggal dunia. Tidak menutup kemungkinan dia juga positif corona. Maka pergerakan PDP ini yang kami waspadai itulah mengapa Malang kemarin meminta PSBB," ujar Sutiaji.

Dengan permintaan revisi PSBB oleh Pemprov Jatim. Pemkot Malang memilih akan memperkuat physicial distancing yang sudah dilakukan di wilayahnya. Di antaranya, melarang ada perkumpulan massa, mengimbau ibadah di rumah, sekolah diliburkan, hingga menutup sejumlah area publik seperti taman serta menganjurkan restauran melayani pesan antar atau bawa pulang.

"Terlepas ada dan tidak ada PSBB intinya PSBB itu kan adalah physical distancing jadi kita terapkan saja physical distancing kami kumpulkan lurah dan pak camat jadi kami pakek mandiri. Itu saja yang kita perkuat. Jaring pengaman sosialnya juga akan kami tingkatkan," tutur Sutiaji.