Heboh, Puluhan Ribu Tanda Tangan di Petisi Siti Fadilah Supari Hilang

Vonis Siti Fadilah Supari
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVAnews - Belum lama ini, muncul sebuah petisi terkait mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di situs Change.org. Petisi tersebut berjudul "Bebaskan Siti Fadilah Supari, Berjuang Bersama Melawan Wabah Corona".

Pada Kamis, 16 April 2020, petisi tersebut sudah mendapatkan tanda tangan dari para warganet sebanyak 42 ribu lebih dan tengah menuju angka 50 ribu. Tapi, pada Sabtu, 18 April 2020, tanda tangan di petisi tersebut tiba-tiba turun drastis menjadi 15 ribuan.

Pencetus Petisi Jandi Satrio Wibowo membenarkan sekitar 40 ribu tanda tangan masyarakat pada petisi "Bebaskan Siti Fadilah Supari, Berjuang Bersama Melawan Wabah Corona" di platform Change.org itu menghilang begitu saja pada pagi tadi. Padahal, pada Jumat, 17 April 2020, pihaknya merekam angkanya sudah hampir mencapai 50 ribu, sedangkan tadi pagi mereka melihat angkanya tiba-tiba hanya sekitar 8 ribu.

"Kami berharap hal ini terjadi dikarenakan adanya gangguan sistem pada platform Change.org, bukan karena adanya faktor eksternal yang ingin menghambat perjuangan kami," kata Jandi dalam pesan yang diterima VIVAnews.

Jandi mengatakan saat ini pihaknya sedang berusaha mengajak para simpatisan yang telah menandatangani secara online petisi tersebut untuk kembali mengakses petisi. Hal ini mereka lakukan sembari mencari solusi dan alternatif mengumpulkan dukungan yang lebih secured ke depannya.

Petisi terkait Siti Fadilah Supari tersebut dibuat oleh Nyoman Kusuma, Satrio Wibowo B. Tech, atas nama rakyat Indonesia melawan corona pada 31 Maret 2020. Petisi yang ditujukan kepada Presiden Jokowi itu meminta pembebasan terhadap Siti Fadilah.

Dalam petisi itu, juga diungkapkan bahwa Siti Fadilah pernah sukses mengatasi wabah flu burung yang sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO sejak 2006. Tidak hanya itu, Siti juga berhasil mematahkan penyebaran flu babi (HIN1) yang merebak di Meksiko pada tahun 2009 dan dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO.

Para pembuat petisi menilai Pengalaman dan keahlian Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan dalam mengatasi ancaman politik pandemi flu burung dan flu babi sangat berharga dan dibutuhkan saat ini oleh bangsa dan negara yang sedang menghadapi wabah corona saat ini.

"Akan sangat sia-sia jika pengalaman dan keahlian Siti Fadilah yang saat itu sebagai Menteri Kesehatan RI 2004-2009 tetapi tidak dimanfaatkan pada saat kita kesulitan menghadapi wabah Corona. Saat ini Siti Fadilah hanya bisa memantau perkembangan penanganan wabah dari balik tembok penjara Pondok Bambu Jakarta Timur," tulis petisi tersebut.

Disebutkan bahwa kehidupan penjara saat ini juga ditutup karena wabah corona. Para penghuni penjara tinggal dalam ruangan yang sangat padat berisi 20 orang dan tidak bisa dikunjungi.

Jika ada yang sakit, tidak ada respon dari call center 112 untuk segera menjemput. Sangat besar kemungkinan jika seseorang terjangkit virus corona, maka penjara akan menjadi pusat ledakan baru.

Namun demikian, dengan keterbatasannya saat ini, Siti Fadilah (70 tahun) dengan berbagai penyakit kronisnya tetap tegar berusaha mengarahkan relawan kesehatan yang tergabung dalam DKR (Dewan Kesehatan Rakyat) untuk membantu penyelamatan rakyat dengan membangun Satgas RT Siaga dan mencari bantuan buat rumah-rumah sakit yang membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) dalam menghadapi corona.

"Kami berharap Siti Fadilah segera dibebaskan dan bisa membantu pemerintah, agar kita bisa lebih cepat mengalahkan wabah corona," bunyi petisi tersebut lagi.