Terpapar Corona, 26 Tenaga Medis di Jatim Masih Dirawat
VIVA – Sebanyak 46 tenaga kesehatan di Jawa Timur terpapar Coronavirus Disease atau Covid-19, sejak kasus pertama kali ditemukan. Dari jumlah itu, sebanyak 26 tenaga medis yang positif masih dirawat, sementara sisanya sudah terkonversi negatif alias sembuh.
Data teraebut diungkapkan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis malam, 16 April 2020. "Sebagian besar (tenaga medis terpapar Corona) berkaitan dengan kesiapan tentang penggunaan APD, kemudian kurang siap ketika ternyata ada pasien Covid-19," katanya.
Kohar menjelaskan rinci, ke-46 tenaga kesehatan positif Corona itu 16 di antaranya adalah dokter, 27 perawat, dua laborat, dan satu apoteker. Hal yang perlu diperhatikan, pola penularannya sebagian tidak berhubungan secara langsung dengan pasien positif Covid-19. Artinya, orang tanpa gejala dalam hal ini perlu dijadikan kewaspadaan.
Ketua Rumn Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuadi, senada dengan penjelasan Kohar. Menurut Joni, memang beberapa dari tenaga kesehatan yang terpapar adalah mereka yang tidak merawat langsung pasien positif Covid-19. Seperti tenaga kesehatan yang meninggal, yang berasal dari RS Siloam Surabaya.
Tenaga kesehatan yang meninggal tersebut, kata Joni, merupakan supervisor perawat yang tugasnya sebagai pengawas utama para perawat. Kabar meninggalnya perawat senior RS Siloam itu ramai di medsos Kamis ini kendati belum diketahui pasti positif Covid-19 atau bukan. "Kita mengucapkan ikut berbela sungkawa," katanya.
Berkaca pada pengalaman itu, APD bagi tenaga kesehatan merupakan kebutuhan dan bahkan syarat mutlak ketika menangani pasien, apalagi pasien positif Covid-19. Jika tanpa APD, maka dipastikan tenaga kesehatan yang merawat ikut tertular. "Dua-duanya (pasien dan tenaga kesehatan) jadi tidak tertolong," ujar Joni.