Kasus Corona Melonjak, Isolasi Terbatas Diterapkan di Surabaya Utara
VIVA – Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur berencana menerapkan isolasi terbatas di beberapa titik di kawasan Surabaya Utara. Hal itu dilakukan untuk menekan angka kasus virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya yang naik signifikan dalam sepekan terakhir.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengatakan, isolasi terbatas dipertimbangkan setelah melihat peta anatomi Covid-19. Di titik-titik ditentukan nantinya diberlakukan kawasan tertib physical distancing.
"Kami buat peta anatomi ini biar kita tahu kita paham bagaimana persebaran daripada virus corona ini," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu malam, 15 April 2020.
Berdasarkan peta itu, Luki menjelaskan bahwa kasus Corona pertama di Surabaya ditemukan di kawasan Surabaya Utara, yaitu Jalan Demak. Pekan berikutnya kasus ditemukan di kawasan Surabaya Selatan, yaitu di Kecamatan Wonokromo. Setelah itu ditemukan lagi kasus dengan jumlah signifikan di Surabaya Utara.
Di Surabaya Selatan, angka kasus berhasil ditekan setelah dilakukan isolasi terbatas di Jalan Raya Darmo dan Jalan Tunjungan pada jam-jam tertentu. Nah, mengacu pada hasil evaluasi penutupan jalan di Raya Darmo dan Tunjungan itulah rencana isolasi terbatas di kawasan Surabaya Utara dipertimbangkan.
Luki menjelaskan, di Surabaya Utara, terdapat banyak titik zona merah. Di titik itu nantinya yang akan dilakukan isolasi terbatas. "Jalan Kenjeran, Jalan Gresik, Jalan (Kembang) Jepun, Jalan Jepara, Jalan Indrapura, Jalan Jakarta, dan sekitarnya ini adalah jalur zona merah," tandasnya.
Selain itu, papar Luki, Gugus Tugas Covid-19 juga mempertimbangkan untuk melakukan isolasi terbatas di sekitar Pandegiling, kawasan yang berdempetan dengan Raya Darmo. Sama dengan di kawasan Surabaya Utara, Pandegiling menurut Luki merupakan kawasan padat penduduk yang mobilitas warganya sangat dinamis. "Jangan sampai Covid-19 masuk ke Pandegiling," tuturnya.
Aparat Kepolisian bersama TNI akan bersatu-padu menjaga kawasan tertib physical distancing dan melakukan penyemprotan cairan pembasmi virus.
"Kami sudah bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya. Kami dari Polri dan TNI mungkin besok akan melakukan gerakan secara masif di kawasan zona merah tersebut," katanya.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi berharap peningkatan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menekan angka kasus Corona, terutama di Surabaya dan sekitarnya. "Mudah-mudahan kita semua nanti tergerak," ujarnya.
Untuk diketahui, Kota Surabaya menjadi daerah terbanyak sebagai penyumbang kasus Corona di Jatim. Hingga Rabu ini, tercatat sebanyak 244 kasus terkonfirmasi di Surabaya, dari total 499 kasus se-Jatim. Di bawah Surabaya, ada Sidoarjo dengan 46 kasus, Lamongan 25 kasus, dan Gresik 18 kasus.