Gawat, Stok Darah di PMI Semakin Sedikit Gara-gara Corona

Sumber :

VIVA – Palang Merah Indonesia (PMI) mengakui kekurangan pasokan darah saat wabah corona seperti sekarang ini. Dibutuhkan relawan untuk mendonorkan darah demi membantu pasien yang membutuhkan.

Donor darah ini menjadi ide dari Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Bakti sosial donor darah itu, tidak hanya diikuti BHS, akan tetapi juga diikuti ratusan tim dan relawannya se Sidoarjo.

Aksi donor darah itu, digelar dengan menggandeng UPT Palang Merah Indonesia (PMI) Sidoarjo. 

Dari data yang dia miliki, setiap harinya stok darah di PMI Sidoarjo terus menurun karena pandemi corona. Hal ini disebabkan menurunnya pendonor darah sejak diterapkan program di rumah saja dan jaga jarak (social distancing).

Bambang yang juga mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra periode 2014 - 2019 ini memaparkan saat ini stok darah di PMI Sidoarjo menurun (berkurang) drastis. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan darah dan jumlah pendonor. 

"Sehari kebutuhan kantong darah untuk pasien yang membutuhkan antara 120 sampai 150 kantong darah. Sedangkan pendonornya dalam sehari rata-rata hanya sekitar 50 sampai 60 orang sejak adanya wabah Corona. Akibatnya stok kantong darah menurun tajam," ujar Bambang, Selasa 14 April 2020.

Padahal, berdasarkan peraturan dan standarisasi WHO, kata dia, stok darah di wilayah minimal 2 persen dari jumlah penduduk. Menurutnya jika saat ini jumlah penduduk Sidoarjo mencapai 2,3 juta orang maka minimal stok kantong darahnya adalah 47.000 kantong darah. 

Pihaknya berharap aksi sosial yang digelar ini mampu mendorong masyarakat Sidoarjo untuk lebih giat lagi mendonorkan darahnya ke UPT PMI Sidoarjo.

"Karena Sidoarjo sangat butuh banyak kantong darah. Apalagi Sidoarjo menjadi wilayah transit semua moda baik transportasi darat maupun udara. Sekaligus lalu lalang transportasi logistik dan private dari Indonesia bagian barat menuju Indonesia Timur maupun sebaliknya melalui Sidoarjo baik melalui jalan Tol dan Jalan Nasional," ujarnya.

Terkait Covid-19, BHS sangat prihatin atas terus bertambahnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun jumlah pasien positif terpapar Covid-19. Termasuk juga jumlah orang yang meninggal meningkat tajam baik yang positif maupun PDP di Sidoarjo. 

Meski tim medis sudah bekerja maksimal tetapi dengan keterbatasan jumlah Rumah Sakit yang mempunyai ruang isolasi maka tim medis akan menemui kesulitan dalam menangani seluruh pasien Covid-19.

"Saya mencoba menyampaikan tips khusus dalam mencegah Corona. Selain budaya bersih dan berjemur perbanyak konsumsi vitamin C dan E serta zinc yang terkandung di dalam sayur bayam dan buah buahan seperti tomat," saran dia.

Disamping itu, ada campuran rempah yang direbus dengan air terdiri dari campuran jahe(menangkal infeksi virus), kunir (antioksidan), daun sirih (antiseptik) serta madu (meningkat imun tubuh) dan telor (mengandung selenium) dan diminum 2 hari sekali. 

"Itu telah terbukti 6.000 karyawan Dharma Lautan Utama Group (Pelayaran, Galangan Kapal, Properti Hotel dan Mall, pertambakan serta perkebunan) belum ada yang terpapar Covid-19 karena rutin minuman itu," ucap dia.

Bahkan bila sudah terpapar virus covid-19 telah dicoba di salah satu penderita yang merupakan masyarakat Sidoarjo dan terbukti sembuh tidak lebih dari 2x24 jam, dengan minum rebusan air kelapa hijau dicampur dengan daun sirih 9 lembar  dan diminum dengan keadaan hangat. 

Setelah 3 jam juga konsumsi cacing tanah yang digoreng tanpa minyak dan dimasukkan di dalam kapsul dan langsung diminum 1 kapsul. Hal ini dapat terbukti karena mampu menyembuhkan yang bersangkutan. 

"Diharapkan warga sidoarjo agar tidak menjadi korban covid-19 dan agar penyebaran Covid-19 menurun dan seluruh warga Sidoarjo terbebas Corona," kata dia.