PDP Corona di Lampung Meninggal Dunia

Sumber :

VIVA – Salah seorang pasien dalam perawatan (PDP) corona yang tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) tutup usia pada Rabu, 8 April 2020, pukul 10.58 WIB.

Pasien tersebut adalah serang wanita berusia (69) tahun, warga Kota Bandar Lampung, yang juga istri dari salah satu pasien positif corona nomor 13 yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUDAM Lampung.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung  Reihana menyebutkan, pasien yang meninggal dunia tersebut belum bisa dinyatakan sebagai pasien terkonfirmasi positif virus Covid-19 karena hasil swabnya baru di ambil pagi tadi, dan baru dikirimkan ke Palembang.

"Kami belum bisa menyatakan yang bersangkutan positif Covid-19. Untuk di Lampung saat ini pasien yang terkonfirmasi Covid-19 masih 16 orang, 6 orang masih dalam perawatan, 3 orang meninggal, dan 7 orang lainnya dinyatakan sembuh," ujar Reihana saat memberikan konfirmasi melalui video yang kirimkan kepada wartawan melalui grup WhatsApp.

Reihana mengatakan pasien mendapat perawatan di RSUDAM pada Selasa 7 April 2020 dan diambil swab pada Rabu pagi ini karena mengalami sesak napas.

"Untuk memastikan pasien tersebut terkonfirmasi Covid-19 harus melalui hasil laboratorium. Sebelumnya kami sudah melakukan setelah di rapid test terhadap yang bersangkutan dan keluarganya dan hasilnya negatif. Namun perlakuan pasien ini sudah kita lakukan seperti pasien Covid-19 untuk berjaga-jaga. Hasil swabnya sudah kami kirim ke Palembang dan akan keluar dalam 3 hingga 4 hari ke depan," jelasnya.

Reihana menjelaskan pasien ini pernah melakukan pengobatan (berobat jalan) sebanyak dua kali di sebuah rumah sakit swasta di Bandar Lampung, namun tak kunjung ada perubahan. Kemudian, pada Selasa 7 2020 lalu ia mendatangi RSUDAM dengan keluhan sesak napas yang berat.

Begitu datang ke rumah sakit, pasien dalam kondisi kesehatan menurun, petugas langsung memasang alat inkubator dan langsung masuk ruang isolasi RSUDAM Selasa malam. Saat di dalam ruang isolasi kondisi kesehatannya semakin menurun.

"Keadaan saat masuk sesak berat, tekanan darahnya 150/80 mmHg, saturasi oksigennya 87, dan ada penyakit penyerta gula darah yang semalam tinggi sampai 380 dan terpasang non incubation ventilator," terangnya.

Pagi tadi pukul 07.00 WIB, pasien kembali sesak, kesadaran menurun, dan 10.58 WIB wanita ini meninggal dunia.

"Memang suaminya sudah dirawat sebelumnya sebagai pasien nomor 13 dan sudah dinyatakan positif. Namun keluarganya baik istri, anak dan anggota keluarga lainnya sudah dilakukan tracing rapid test dan saat itu hasilnya negatif dan harus melakukan isolasi mandiri karena suaminya dinyatakan positif," ungkapnya.