Virus Corona: Ada 5 Positif, Dua Pusat Grosir di Surabaya Klaster Baru
VIVA – Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya, Jawa Timur, menutup kegiatan dua pasar grosir besar di Kota Pahlawan, yaitu Pasar Kapasan di Jalan Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) di Jalan Dupak Raya. Penutupan ini setelah ditemukan adanya orang yang biasa berkegiatan di dua pasar itu terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona atau Covid-19. Dua pasar itu kini masuk klaster baru untuk di-tracing.
Berdasarkan surat yang dikeluarkan PD Pasar Surya tertanggal 3 April 2020, Pasar Kapasan ditutup untuk 14 hari ke depan terhitung sejak 4 April 2020 setelah ada satu orang yang biasa beraktivitas di sana positif Corona. Sementara PGS ditutup, juga selama 14 hari, terhitung mulai 5 April 2020 setelah ada empat orang yang rutin bekerja di sana positif Corona.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan bahwa dua pasar tersebut merupakan klaster baru penularan Corona di Surabaya. Sebelumnya, tim tracing telah menelusuri penularan Corona di klaster Asrama Haji Surabaya, setelah 19 dari 415 peserta pelatihan petugas haji terkonfirmasi positif Corona.
"Kami sedang melakukan tracing dan ada klaster dari pasar. Memang kami terus mengembangkan tracing tentang klaster-klaster ini. Termasuk klaster yang ada di Surabaya. Ada beberapa episentrum termasuk keberadaan di pasar tersebut," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, 4 April 2020.
Pasar Kapasan dan PGS merupakan pusat grosir di Surabaya dengan jumlah pedagang dan pengunjung atau pembeli berjumlah ribuan orang per harinya. Dua pasar itu tidak hanya jadi jujukan warga Surabaya, tapi juga warga dari daerah lain di Jatim. Karena itu Kohar mengatakan tidak mudah untuk melakukan tracing di dua pasar tersebut. "Mohon masyarakat membantu menyampaikan data lebih terbuka," ujarnya.
Kota Surabaya sendiri saat ini menjadi daerah tertinggi jumlah positif Corona di Jatim, yaitu 77 orang. Dengan adanya dua klaster baru di dua pasar besar itu, potensi penambahan angka positif sangat mungkin terjadi. Banyak upaya sudah dilakukan Pemkot Surabaya untuk menekan atau mengecilkan angka positif.
Di antaranya mengetatkan akses masuk-keluar kota di 19 titik dan menutup dua jalan utama, yaitu Jalan Raya Darmo dan Jalan Tunjungan, pada jam-jam tertentu. Selain itu, operasi tempat-tempat berkerumun, seperti warung kopi, kafe, dan lainnya, juga rutin dilakukan agar penerapan jaga jarak fisik untuk memutus rantai penularan Corona berjalan dengan baik.