Kemensos Gelontorkan Rp25 Triliun untuk Pekerja Informal di Jakarta
- VIVAnews/ Syaefullah
VIVA – Kementerian Sosial Republik Indonesia menyediakan anggaran puluhan triliun untuk pekerja sektor informal di DKI Jakarta di tengah wabah virus corona (Covid-19).
"Anggaran yang disiapkan sebesar Rp25 triliun, untuk sekitar 2,6 juta pekerja sektor informal di DKI Jakarta," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara di Jakarta, Jumat, 3 April 2020.
Ia memastikan, Kemensos siap mengeksekusi arahan Presiden, sebab anggarannya sudah siap. Nantinya, bantuan yang akan disalurkan berupa paket sembako langsung.
Bantuan paket sembako langsung ini, kata Mensos, diharapkan mampu mencegah atau menekan arus mudik yang saat ini sudah berlangsung, dan dikawatirkan akan makin meningkat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 3 April 2020: Global Turun, Antam Meroket
Mensos menyatakan sudah berkoordinasi dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Kedua belah pihak kini sedang mematangkan langkah-langkah penyaluran ‘bansos khusus’ untuk 3,7 juta pekerja informal di ibu kota itu. Juliari memastikan langkah ini tinggal menunggu data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Pemprov DKI sudah memenuhi bantuan untuk 1,1 juta. Sehingga sisa 2,6 juta orang yang perlu dukungan. Kami secara prinsip bisa membantu karena anggarannya sudah siap. Tinggal kami tunggu data dari Pemprov DKI dengan mematangkan mekanisme penyalurannya,” katanya.
Penyaluran bantuan sembako langsung ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi terbaru yang kemarin disampaikan Presiden Joko Widodo. Untuk bidang perlindungan sosial, dialokasikan Rp110 triliun. Mensos mengistilahkan bantuan sembako langsung sebagai bansos khusus untuk membedakannya dengan bansos reguler yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako.
“Bantuan paket sembako langsung ini, merupakan bansos khusus," katanya.
Data penerima bantuan merujuk pada yang data ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. “Bansos ini disalurkan untuk mengurangi beban pengeluaran mereka. Sehingga, meskipun sementara mereka tidak bekerja, tidak lantas membuat mereka pulang kampung atau mudik,” kata Mensos.
Ia menambahkan, paket sembako langsung merupakan salah satu jenis program jaring pengaman sosial yang baru.
Sementara, Kemensos juga sudah memiliki bansos reguler yaitu PKH dan Program Sembako yang sudah menjangkau warga miskin yang penetapan targetnya merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dengan berbagai bantuan tersebut, ia menekankan, bahwa semua ini merupakan langkah nyata pemerintah meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.
“Ini sebagai wujud negara hadir di tengah-tengah masyarakat. Dan kami pastikan pemerintah bekerja keras menangani dampak pandemi virus korona,” katanya.