Siswa PAUD hingga Perguruan Tinggi di Jambi Kembali Belajar di Rumah
VIVA – Siswa PAUD hingga perguruan tinggi di Jambi kembali menjalani pembelajaran di rumah hingga batas waktu tidak ditentukan. Upaya itu untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Juru bicara penanganan Covid-19 Jambi, Johansyah, membenarkan semua sekolah hingga saat ini belum masuk dan siswa masih dirumahkan demi menghindari wabah Covid-19.
"Kita sudah instruksikan ke semua kabupaten dan kota di Jambi agar siswa dan siswi belum masuk sekolah sampai instruksi dari pemerintah," ujar Johansyah, Minggu 29 Maret 2020.
Menurut dia, kasus Covid-19 di Jambi bertambah. Orang dalam Pemantauan (ODP) mencapai ribuan orang. "Ada sebanyak 1.131 yang ODP, PDP 15, dan positif 1 orang, makanya sampai saat ini PAUD sampai perguruan tinggi belum masuk," tuturnya.
Seperti di Kota Jambi, pengumuman yang sebelumnya belajar di rumah 17-23 Maret 2020 kemudian diperpanjang hingga 29 Maret 2020, tetap 'diliburkan' sampai 5 April 2020, karena adanya peningkatan ODP.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, membenarkan pelajar PAUD, TK, SD, SMP sederajat, negeri maupun swasta di Kota Jambi, dirumahkan hingga 5 April 2020, karena wabah Covid-19.
"Dirumahkan artinya bukan diliburkan, karena sekolah diwajibkan memberi materi pembelajaran jarak jauh (Learning from Home), agar anak didik tetap terus dapat belajar di rumah atau melaksanakan pembelajaran mandiri dengan sistem daring (online)," kata dia.
Pihak sekolah juga dapat memanfaatkan aplikasi berbasis teknologi untuk menunjang sistem pembelajaran tersebut.
Syarif Fasha menjelaskan, sudah mengimbau kepada guru untuk menghindari memberikan tugas yang hanya fokus pada aspek pengetahuan. Namun, kepada murid juga diarahkan pada aspek keterampilan dan sikap.
"Laporan pembelajaran secara daring (online), secara rutin dilaporkan dalam bentuk video/foto," ujarnya.
Ia menyampaikan kepada orangtua untuk tidak membawa dan membiarkan anak keluar rumah. Kecuali untuk keperluan yang penting dan mendesak, seperti berobat ke fasilitas kesehatan.
"Selama dirumahkan, orangtua diharapkan memberi bimbingan dan pengajaran kepada anaknya terkait bahaya, serta langkah antisipasi penularan Covid-19," kata Syarif.
Instruksi ini diambil sebagai bagian dari penerapan social distancing, membatasi aktivitas masyarakat, demi meminimalisasi potensi penularan Covid-19 di Kota Jambi. "Semoga wabah Covid-19 di Jambi cepat terselesaikan dan kembali seperti semula," tuturnya.