Antisipasi Corona, Pemprov Sumbar Siapkan 7 Tempat Karantina
VIVA – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan Tujuh tempat yang akan digunakan sebagai tempat karantina bagi masyarakat yang tercatat sebagai Orang dalam Pemantauan (ODP). Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona covid-19.
Ketujuh tenpat itu yakni, gedung atau asrama Diklat PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi di Agam, Gedung Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional I Sumatera, Asrama Diklat BPSDM Sumatera Barat di Padang, Gedung UPTD Balatkop Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar di Padang, Gedung UPTD BPP (Balai Pelatihan dan Penyuluhan) Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat di Padang, Gedung atau asrama Diklat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar di Padang dan, gedung atau asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar di Padang.
Selain ketujuh tempat tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat saat ini juga Sedang mempertimbangkan tempat karantina di setiap wilayah-wilayah perbatasan dengan provinsi tetangga. Hal ini dilakukan tak lain, sebagai bentuk upaya pengendalian sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus ke masyarakat.
“Setiap perbatasan ada karantina, dipertimbangkan seperti itu. Tapi yang jelas, pengetatan dengan pengecekan kesehatan itu, akan dilakukan di perbatasan. Nah, setelah itu (cek kesehatan) akan dipertimbangkan karantina. Karena, karantina perlu persiapan mungkin dari delapan titik itu (area perbatasan) bisa jadi satu atau dua dulu. Tapi, yang jelas kami membatasi mereka yang datang,” kata Gubernur Irwan Prayitno, Sabtu malam 28 Maret 2020.
Bahkan kata Irwan, pihaknya saat ini sudah membuka lowongan atau pengadaan tenaga kesehatan dalam rangka penanganan COVID-19. Lowongan untuk posisi dokter, perawat, tenaga laboratorium, tenaga gizi, tenaga sanitasi, bidan hingga tenaga kesehatan masyarakat.
“211 orang. Kita membutuhkan tenaga kesehatan untuk tujuh titik karantina untuk ODP-ODP. Dan itu, sudah kita umumkan melalui medsos, mungkin Senin, melalui media cetak. Selasa atau Rabu, Sudah kita proses. Mudah-mudahan, terpilih. Nanti, kita sebar di Tujuh titik karantina,” ujar Irwan.
Menurut Irwan, seluruh tenaga kesehatan yang direkrut adalah, orang-orang yang belum bekerja. Nantinya, merek akan disebar di tujuh tempat karantina yang sudah ditentukan.
“Kita ambil adalah orang-orang yang belum bekerja, bukan perawat yang sudah kerja. Kalau yang sudah kerja ya tidak bisa. Ini kan untuk tamatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat yang belum bekerja. Jadi mereka kita ambil untuk membantu dalam mengisi karantina di tujuh titik itu,” lanjut Gubernur Irwan Prayitno.