Beredar Foto Petugas Medis Pakai Jas Hujan Plastik Buat Tangani Corona
VIVA – Alat Perlindungan Diri (APD) kala menangani kasus Covid-19 sejatinya adalah benteng proteksi bagi petugas medis yang siap pasang badan di ruang isolasi. Tapi bagaimana jadinya jika mereka bekerja tanpa ADP yang memadai, tentu ini horor, bukan?
Petugas medis yang bertugas di ruang isolasi sempat difoto oleh netizen. Foto tersebut memperlihatkan sejumlah perawat sedang duduk berderet menggunakan mantel hujan meski di dalamnya sudah ada baju overall, baju plastik putih sekali pakai. Mereka juga menggunakan helm proyek sebagai penutup kepala juga sepatu boot.
Beberapa foto juga beredar di media sosial Facebook, perawat dari Puskesmas terpaksa menggunakan plastik hujan berwarna hijau dengan kepala ditutup semua ketika membawa 1 orang ODP ke RS dr. Ben Mboi.
Gambar-gambar itu miris bikin hati terenyuh, bagaimana petugas medis disuruh 'berperang' melawan corona tapi menggunakan pengaman seadanya.
Di RSUD dr. Ben Mboi sendiri, stok APD standar sangat terbatas dan telah habis usai menangani PDP. Sebelumnya, pihak RSUD Ruteng telah melakukan pemesanan 200 APD tetapi menurut Direktur BLUD RSUD dr. Ben Mboi, dr. Imaculata Veronika, pesanan tidak bisa dikirim sekaligus.
"Pesanan kita tidak datang sekaligus. Dan tidak bisa dapat dari 1 distributor, karena ada yang stok-nya terbatas dan ada yang melakukan pembatasan (pelayanan pemesanan) pada jumlah tertentu," ungkapnya, Rabu 25 Maret 2020.
"Pagi ini dapat 10 dari Kupang. Dari Denpasar, baru bisa kirim hari Jumat. Dari Surabaya minta waktu Senin depan. Ada yang dari Jakarta, jumlahnya 150 dikirim sejak tanggal 20, sudah sampai Kupang. Yang dari Jakarta itu dihubungi Ibu Naf (Mantan Menkes dr. Nafsiah Mboi)," tambahnya.
Dokter yang biasa dipanggil dr. Vroni ini menyampaikan apresiasi pada semua pihak yang turut peduli dan mau membantu APD untuk RSUD dr. Ben Mboi.
"Beberapa berkenan membantu. Sudah ada yang kirim APD, semoga Jumat bisa sampai. Kita bersyukur untuk kepedulian besar itu," imbuhnya.
Barang langka
Pemerintah Kabupaten Manggarai sendiri telah menyiapkan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Anggaran tersebut bersumber dari APBD 2020 yang sengaja disiapkan untuk penanganan hal-hal yang tidak terduga seperti pandemi Covid-19.
“Biasanya anggaran ini kita gunakan untuk penanganan bencana alam. Tetapi tahun kita alihkan anggaran itu untuk tanggap darurat bencana non alam, yakni Covid-19," jelas Bupati Manggarai ketika dihubungi terpisah.
Ditambahkannya, Tim Anggaran Pemerintah Daerah sedang mendiskusikan soal pergeseran anggaran untuk membantu kesiapan RSUD dr. Ben Mboi, termasuk pemesanan APD, disinfektan, serta kebutuhan lainnya.
Namun Ketua Komando Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai ini mengakui kesulitan mendapatkan alat-alat penunjang yang mendukung upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
Jo Kenaru/ Manggarai- NTT