Penahbisan Uskup Ruteng Diusik, Benny Harman Semprot Doni Monardo

Sumber :

VIVA – Anggota DPR RI yang juga tokoh asal NTT,  Benny K Harman sinis dengan imbauan perintah pusat yang meminta Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo menunda penahbisan Uskup Ruteng yang baru, Mgr. Siprianus Hormat.

Politisi Partai Demokrat ini menilai pemerintah pusat dalam hal ini Kepala Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo lamban mensosialisasikan Covid-19 bagi masyarakat.

"Sosialisasinya bagaimana itu, orang sudah siap semua lalu minta tunda tidak mungkin lah," ujar Benny K Harman dihubungi VIVAnews, Kamis 19 Maret 2020.

Benny yang juga anggota Komisi III DPR ini sangat menyangyangkan pihak-pihak yang kemudian menyalahkan Keuskupan Ruteng atas pentasbihan tersebut sebab menurutnya surat Doni dibuat kurang dari 24 jam.

"Kan baru tadi malam surat itu masuk di saat semuanya sudah ready untuk penahbisan?. Saya dengar ada yang marah dengan sikap keuskupan Ruteng itu artinya orang itu tidak bagus rasa toleransinya. Tidak perlu marah-marah lah," ujar Benny.

BKH demikian sapaan akrab Benny justru memuji cara protokoler Keuskupan Ruteng yang terus mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai penyebaran virus corona bahkan hal itu berkali-kali disampaikan di mimbar gereja dan surat pastoral. Benny juga hadir dalam misa penahbisan ? Mgr. Siprianus.

"Saya hadir dan duduk paling depan. Tadi itu protokolnya bagus sekali, meminta umat untuk melakukan tes suhu tubuh serta cuci tangan. Saya sendiri ikut tes suhu dan cuci tangan sebelum masuk ke gereja," kata dia.

Menkominfo tak ikut pentahbisan 

Menteri Kominfo, Johny G Plate merupakan salah satu pejabat negara yang dijadwalkan hadir dalam penahbisan?. Rabu malam, Johny terlihat menghadiri jamuan makan malam dengan pra uskup di Asumpta Katedral didampingi Bupati Manggarai Deno Kamelus.

Dalam buku panduan acara, Menkominfo menjadi salah satu nama pembawa sambutan. Namun semua agenda Menteri Johny batal karena ia harus segera balik ke Jakarta berhubung ada urusan sangat penting.
 
"Tadi malam ada, setelah itu beliau turun Labuan Bajo karena harus kembali ke Jakarta," kata seorang panitia.

Jo Kenaru/ Manggarai-NTT