Gubernur Khofifah Tegaskan Malang Tidak Lockdown

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemerintah Kota Malang tidak mengeluarkan kebijakan mengunci akses masuk atau keluar (lockdown) seperti kabar berkembang sejak Senin siang, 16 Maret 2020. 

Karena itu, ia meminta warga Malang Raya tidak panik dan memborong barang kebutuhan pokok. Khofifah mengaku mengklarifikasi kepada Wali Kota Malang, Sutiaji, begitu kabar lockdown beredar luas dan viral. 

"Saya sudah konfirmasi sendiri, komunikasikan (dengan Wali Kota Malang), tidak benar ada lockdown di Malang. Beliau (wali kota) sudah klarifikasi," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur. 

Karena tidak ada lockdown, Khofifah meminta warga Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) tidak panik apalagi sampai melakukan aksi memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok. Mantan Menteri Sosial memastikan stok kebutuhan pokok di Jatim aman. "Insya Allah aman," ucapnya. 

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi Wali Kota Malang, Sutiaji mengeluarkan kebijakan pembatasan untuk kegiatan yang menghadirkan banyak massa. Ia menyebut, untuk agenda yang menghadirkan massa melebihi 30 orang sementara waktu akan ditunda. Tempat hiburan dan rekreasi dalam 14 hari ke depan akan ditutup. 

Sutiaji juga mengatakan akses masuk dan keluar ke Kota Malang juga akan dibatasi. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus Corona. Nah, bisa jadi pembatasan akses itu kemudian ditafsirkan publik sebagai lockdown. 

"Lusa (Rabu, 18 Maret 2020), kunjungan dari luar Kota Malang untuk sementara bakal dibatasi," tandasnya.