Cegah Corona, Universitas di Yogyakarta Gunakan Sistem Belajar Online
- U-Report
VIVAnews - Penyebaran virus corona di Indonesia yang jumlah penderitanya terus bertambah membuat sejumlah universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta mengambil langkah antisipasi. Langkah antisipasi ini di antaranya dengan mengganti perkuliahan di kelas menjadi perkuliahan online.
Universitas yang memilih sistem belajar online untuk meminimalisir persebaran virus corona di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, menetapkan jika perkuliahan dengan tatap muka di kelas untuk sementara waktu digantikan dengan sistem online. Kebijakan ini akan dilakukan dari 16 Maret hingga 30 April 2020 mendatang.
"Kami harapkan dengan kebijakan kuliah online, risiko penyebaran virus dapat diminimalisir dengan tetap menjaga kegiatan perkuliahan,” ujar Sutrisna dalam keterangan tertulisnya.
Perkuliahan lapangan, sambung Sutrisna, untuk sementara waktu juga akan ditunda. Penundaan ini akan diberlakukan hingga ada penjadwalan ulang yang dilakukan UNY.
Rektor UGM, Panut Mulyono, mengeluarkan Surat Edaran Rektor No. 1604/UN1.P/HKL/TR/2020. Dalam surat edaran itu salah satu poinnya adalah UGM mengganti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kampus dan kelas dengan metode KBM dalam jaringan (daring).
Panut juga menginstruksikan agar berbagai aktivitas yang melibatkan civitas akademika UGM dengan jumlah lebih dari 50 orang, termasuk kegiatan seminar, workshop, pengabdian masyarakat, dan kegiatan lainnya ditunda atau dibatalkan.
Hal senada dilakukan pula oleh UIN Sunan Kalijaga. Plt Rektor UIN Sunan Kalijaga Sahiron dalam keterangan tertulisnya menetapkan KBM di kampus akan dilakukan secara online. Kegiatan lain seperti KKN dan praktek lapangan akan dijadwalkan ulang.
"Dosen dan mahasiswa dilarang bepergian keluar negeri dan kota-kota dalam negeri yang terkonfirmasi Covid-19," tegas Sahiron.