Corona Memperburuk Kondisi WNA yang Positif Hingga Meninggal Dunia

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Juru bicara khusus penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, pasien kasus 25 yang meninggal, tidak semata-mata karena virus corona. Tetapi banyak penyakit bawaan, dan corona semakin memperburuk kondisi pasien tersebut.

Pasien perempuan dengan umur 53 tahun itu, sejak dinyatakan positif corona, memang sudah memiliki banyak penyakit bawaan atau penyakit dasar. Sehingga corona bukan faktor tunggal yang membuat warga negara asing itu meninggal dunia.

"Betul, bahwa corona virus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang sudah dia miliki menjadi semakin parah. Ini bukan tidak pernah kita dapatkan meninggal karena corona virus sendiri. Selalu adalah komplikasi," jelas Yurianto, dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

Pasien tersebut baru tiga hari dirawat, setelah dinyatakan positif corona. Hingga kemudian dinyatakan meninggal. Selama perawatan, ditemani oleh suaminya. Penyakit dasar atau bawaan dari pasien yang meninggal itu seperti diabetes, hypertensi, hingga penyakit paru yang sudah menahun lamanya.

Dijelaskan Yurianto, dalam banyak kasus di negara-negara lain, faktor yang membuat pasien corona meninggal karena sebsis. Yaitu infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya. Infeksi itu disebabkan karena bakteri, bukan karena virusnya.

"Daya tahan tubuh yang jelek inilah yang kemudian bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menjadi opportunis menjadi masalah dengan tidak bisa dikendalikan populisnya ini yang menjadi masalah dan menjadi sebsis. Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama tapi itu yang memperburuk kondisinya," jelasnya.