Proyek Kereta Cepat Disetop, Menteri PUPR: Bukan Saya Senang Menghukum

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Infrastruktur Belanda Cornelia.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mendorong PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) mengikuti arahan dari Komite Keselamatan Konstruksi atau K3 dalam pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Hal itu seiring evaluasi yang dilakukan oleh pihak K3, penghentian proyek tersebut selama dua pekan terakhir akibat ditengarai menjadi penyebab banjir di sekitar kawasan proyek tersebut.

"Bukan saya senang menghukum orang, tapi supaya lebih baik ikuti kaidah K3. Ini pembelajaran buat kita semua," kata Basuki di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 10 Maret 2020.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian menegaskan, pihaknya memang telah menggelar pertemuan bersama pihak PT KCIC.

Hal itu dilakukan demi menekankan komitmen terhadap pihak PT KCIC, agar mereka mau melakukan sejumlah pembenahan dan perbaikan kinerja ke depannya.

Dia mengakui, pihak KCIC pun langsung menindaklanjuti arahan K3 tersebut, dengan melakukan sejumlah perbaikan terhadap sejumlah aspek yang dirasa kurang. Hal itu seperti pembersihan jalan, saluran air, dan pembenahan pagar-pagar di sepanjang jalan tempat proyek tersebut dilaksanakan.

Karenanya, Hedy pun memastikan bahwa pada Jumat pekan ini, pihaknya akan kembali memastikan apakah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu akan dilanjutkan atau akan dihentikan kembali. 

"Kita cek lagi Jumat, keputusannya Jumat nanti," ujarnya.