TNI Tak Takut Corona, Setia Temani Peserta Observasi di Sebaru Kecil

Anggota TNI Pimpin Olahraga di Pulau Sebaru
Sumber :
  • VIVAnews/Rifki Arsilan

VIVA – Sejumlah prajurit TNI dari tiga matra – yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU yang tergabung dalam Satuan Tugas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) – masih terus mendampingi ratusan ratusan Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar World Dream dan Diamond Princess yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Tanpa rasa takut atau khawatir dengan virus Corona atau Covid-19, mereka tetap menjalankan Operasi Bantuan Kemanusiaan dengan memimpin kegiatan olahraga ratusan WNI yang diobservasi itu. Observasi selama dua pekan tersebut perlu mereka jalankan dalam rangka mencegah dan menanggulangi wabah virus Corona, mengingat para kru itu telah dievakuasi dari kapal-kapal pesiar yang sebagian penumpangnya terinfeksi Covid-19.  

"Kegiatan olahraga berupa senam ringan, dilaksanakan secara rutin pada pagi dan sore setiap hari. Selain melaksanakan senam, para WNI yang diobservasi tersebut juga bermain bola volly, tenis meja dan lain-lain bersama  rekan-rekannya," kata Panglima Kogasgabpad Laksamana Madya TNI Yudo Margono, Senin 9 Maret 2020.

Perwira tinggi TNI yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I itu juga menjelaskan, bahwa 188 awak Kapal Pesiar World Dream dan 68 awak Kapal Pesiar Diamond Princess yang saat ini berada dalam pengawasannya dan Tim Medis Kementerian Kesehatan di Pulau Sebaru Kecil itu dalam keadaan baik-baik saja. 

"Mereka beraktivitas sebagaimana biasanya dengan baik, beribadah dengan baik, seperti solat Jumat kemarin juga kita fasilitasi, kemudian mereka juga bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang ada di sini. Mereka dalam kondisi baik semua," ujarnya.

Seperti diketahui WNI awak Kapal Pesiar World Dream dan Diamond Princess tiba di Indonesia tidak dalam waktu bersamaan. ABK Kapal Pesiar World Dream sudah menjalani observasi sekitar 10 hari, sementara ABK World Dream baru menjalankan observasi sekitar 8 hari.

Sesuai dengan standar kesehatan WHO, mereka semua harus menjalani masa observasi selama 14 hari sebelum untuk dipastikan bebas dari Virus Corona atau Covid-19. Agar dapat berinteraksi kembali dengan masyarakat umum. (ren)