Alasan Pemerintah Tambah Hari Libur Nasional 2020

Menko PMK Muhadjir Effendy usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 1 Oktober 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Anwar Sadat

VIVAnews - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menjelaskan alasan pemerintah menambah empat hari libur nasional dan cuti bersama 2020. Menurut dia, penambahan libur ini dilatari kondisi ekonomi dunia yang belum pulih serta diklaim adanya keinginan agar persaudaraan antar masyarakat semakin erat.

"Hari libur dan cuti yang tepat akan memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan perekonomian nasional," kata Muhadjir di kantornya usai rapat bersama tingkat kementerian, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin 9 Maret 2020.

Selain itu, Muhadjir mengatakan penambahan libur tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana saling mengenal, saling tahu antar masyarakat dalam rangka membangun Indonesia sentris, persatuan Indonesia, dan NKRI. Karena itu, lanjut dia, libur tersebut bisa dimanfaatkan oleh semua pihak.

Muhadjir menuturkan keputusan itu dikukuhkan lewat SKB (surat keputusan bersama) sejumlah kementerian. Hadir pada rapat antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo.

"Ini adalah merupakan keputusan rapat bersama," kata dia.

Di kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan penambahan cuti bersama dan libur nasional sudah disepakati dengan kalangan usaha. Pemerintah meyakini kebijakan yang diambil tidak akan mengurangi produktivitas para pekerja. Malah, kata dia, kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.

Berkaca pada tahun 2018, libur nasional dan cuti bersama dengan jumlah 24 hari lebih baik pertumbuhan ekonominya ketimbang di tahun 2019 yang hanya 20 hari. Kebijakan penambahan libur tahun ini persis sama jumlahnya dengan dua tahun lalu.

"Dampaknya akan banyak sekali. Teman-teman yang memiliki usaha di bidan kuliner, industri kreatif lainnya juga akan memiliki dampak," kata dia.