FPI-PA 212 Minta India Setop Persekusi Terhadap Umat Muslim

Aksi solidaritas untuk muslim India
Sumber :
  • Dok. Ketua PA 212, Slamet Maarif

VIVA – Sebanyak enam tuntutan disuarakan oleh organisasi masyarakat dalam aksi solidaritas untuk Muslim India. Mereka menyampaikan hal ini saat aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar India.

Aksi unjuk rasa ini diinisiasi Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Ulama dan Persaudaraan Alumni 212.

"Hari ini ada enam tuntutan yang kita sampaikan ke Dubes (India). Tadi kita berharap besar bahwa Duta besar bisa terima kita secara baik-baik, dari hati ke hati, apa yang dirasa oleh kami muslim Indonesia, terhadap kawan kami, sahabat kami, saudara kami muslim di India," kata Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif di lokasi aksi, Jumat, 6 Maret 2020.

Tuntutan pertama, ia meminta Dubes India menyampaikan ke pemerintah India agar menghentikan segala persekusi terhadap muslim India. Kedua, pihaknya mendesak kepada pemerintah India untuk mencabut undang-undang diskriminatif terhadap muslim di India.

"Ketiga kita juga minta kepada Dubes India untuk menyeret ke pengadilan internasional siapapun yang terlibat dalam pelanggaran HAM berat kasus-kasus yang ada di India," ujarnya.

Keempat, ia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk tidak diam dan membisu, serta ikut mendesak pemerintah India segera menghentikan semua aksi kekerasan terhadap kaum muslim di India. Hal ini lantaran sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar alinea ke empat yaitu menjaga ketertiban dunia.

"Makanya pemerintah kita minta untuk bersuara," katanya.

Kelima, ia meminta DPR RI untuk mendesak pemerintah RI guna ikut menyelesaikan permasalahan yang ada di India. Kemudian, yang terakhir yaitu mengimbau kepada umat Islam Indonesia untuk terus berjuang tanpa mengenal lelah, tanpa mengenal waktu sampai persekusi dan diskriminatif terhadap muslim India dihentikan.

"Oleh karenanya, ini hari pertama, kalau pemerintah India tidak meresponnya, tidak punya niat baik dengan umat islam Indonesia, maka kami akan pastikan terus akan membuat aksi di depan Kedubes sampai mereka mau menerima, mau menghentikan persekusi diskriminasi di India," katanya.

Ia pun berharap, surat tuntutan ini ditindaklanjuti dalam waktu seminggu ini dengan pertemuan antara Dubes India dan peserta aksi. Jika tidak ada tindaklanjut, ia pun mengancam akan melakukan aksi lagi pada minggu depan.

"Tolong disampaikan amanat. Ini amanat bukan dari kita, dari umat muslim di Indonesia. Tolong disampaikan betul-betul, kami tunggu undangannya sebelum Jumat," kata Slamet kepada perwakilan Kedubes India.