Depok Punya Crisis Center Corona yang Didukung Peralatan Canggih
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – City Operation Room atau ruang pusat pengendali Kota Depok untuk sementara berfungsi ganda sebagai crisis center penanggulangan wabah virus corona Covid-19. Ruangan di lantai lima gedung Pemerintah Depok itu dinilai ideal karena dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang berbasis digital.
Di ruangan itu ada sekira delapan layar monitor yang terkoneksi langsung dengan sejumlah kamera pengawas (CCTV) di sejumlah titik di Kota Depok, lengkap dengan petugas call center yang bertugas selama 24 jam.
"Dokter jaga juga ada di 119, itu semua kita layanannya 24 jam, termasuk aduan 112,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Sidik Mulyono pada Jumat, 6 Maret 2020.
Crisis center itu berfungsi juga untuk pendataan, terutama terkait Covid-19. Jika ada laporan warga yang diduga tertular virus corona, petugas akan menelusuri lokasinya melalui perangkat itu, kemudian dikoordinasikan dengan aparat terkait, misal, Dinas Kesehatan.
Pusat pengendali itu sudah dioperasikan dalam beberapa hari terakhir dengan mempersempit ruang pengawasan berdasarkan wilayah persebaran, misal, di area salah satu rumah sakit swasta dan rumah pasien yang positif terinfeksi corona.
Targetnya, kata Sidik, mengeliminasi semua orang yang masuk dalam pengawasan, yang terindikasi atau diduga terpapar virus corona. “Kalau yang bersangkutan naik, PDP (pasien dalam pengawasan), maka akan dikirim ke RSPI, RSPAD, dan RSUP.”
Pemerintah Kota Depok juga telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit di kota itu untuk dapat memberikan penanganan pertama terhadap pasien terindikasi terinfeksi corona. Ada 24 rumah sakit yang disiagakan, termasuk RSUD, RS Brimob, dan RS UI. Rumah sakit-rumah sakit itu hanya memberikan penanganan pertama dan jika ada yang diduga kuat terjangkit akan dikirim ke rumah sakit rujukan utama.