Pimpinan DPR Nilai Belum Perlu Liburkan Sekolah karena Corona
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sufmi Dasco Ahmad, menilai kebijakan sejumlah sekolah yang meliburkan siswa terkait virus Corona belum tepat. Ia meminta, keputusan itu dikaji ulang.
"Menurut saya, hal yang dilakukan oleh sekolah belum perlu," kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.
Sebuah sekolah di wilayah Jakarta Selatan meliburkan siswa dan pegawainya selama 14 hari sejak Selasa kemarin. Keputusan libur dilakukan setelah salah satu guru sakit.
Menurut Dasco, penanganan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah sudah mulai berjalan, berikut pencegahannya. Untuk itu, ia meminta ke depan, institusi pemerintah termasuk perusahaan dan lingkungan sekolah lebih baik menetapkan sistem pencegahan yang sudah banyak dikonfirmasikan berbagai pihak.
"(Lebih baik) dilakukan protap sistem pencegahan yang kemudian bisa efektif. Karena katakanlah sekolah diliburkan, tapi kemudian anak-anak sekolah pergi ke mana-mana kan bisa kena," ujar dia.
Kebijakan meliburkan sekolah tidak hanya terjadi di Jakarta. Salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Depok, Jawa Barat, memilih meliburkan kegiatan belajar-mengajar untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Kebijakan ini diambil pihak sekolah karena adanya kekhawatiran sejumlah orangtua siswa.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak menginstruksikan sebuah sekolah internasional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, meliburkan diri karena salah satu gurunya diduga terjangkit Corona. Menurut Kepala Disdik DKI Nahdiana, sekolah itu hanya melakukan antisipasi karena khawatir jika guru itu positif Corona.
"Mereka sudah meliburkan diri untuk antisipasi," ujar Nahdiana di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.