Kelangkaan Masker di Padang Sudah Terjadi Sejak Sebulan Terakhir

Sebuah apotek di Semarang memasang pengumuman soal kelangkaan masker. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVAnews/ Dwi Royanto.

VIVAnews - Manajemen pengelola apotek Kimia Farma yang berada di kawasan Jalan Tan Malaka, Kota Padang, Sumatera Barat, menyebutkan jika sejak sebulan terakhir sudah terjadi kelangkaan masker karena kekurangan pasokan stok.

Meski sudah berupaya mengajukan penambahan stok dari pusat, namun hingga kini masih belum mendapatkan kiriman. Terakhir, Kimia Farma Tan Malaka mendatangkan stok masker pada awal Februari lalu.

“Sejak sebulan terakhir sudah terjadi kelangkaan. Sudah kita ajukan ke pusat untuk penambahan masker, tapi sampai saat ini belum ada kiriman. Terakhir itu, kita dapat kiriman awal Februari kemarin. Ini ada beberapa kota, cuma buat kami bagikan ke karyawan,” kata Apoteker Pengelola Apotek Kimia Farma Tan Malaka Reza Alhadi, Kamis 5 Maret 2020.

Meski terjadi kelangkaan, namun Reza memastikan kalau pihaknya tidak pernah menjual masker dengan harga tinggi. Karena, seluruh barang yang dijual di Kimia Farma harganya sudah tersistem.

“Kita tidak pernah jual dengan harga tinggi. Seluruh barang harganya sudah tersistem. Setiap pembeli, mendapatkan struk pembelian yang mencantumkan setiap harga. Termasuk juga soal harga masker. Ketika stok masker masih ada, kita jual satu pieces itu seharga Rp2 ribu” ujar Reza.

Selain Kimia Farma, sejumlah apotek lain yang ada di kota Padang juga mengalami kelangkaan. Apotek B Bantuan Baru, Apotek Barokah Farma, dan Apotek Artha Medica, beberapa di antaranya.

Pengelola ketiga apotek itu juga mengaku mengalami kekosongan stok masker. Bahkan, saat ini mereka sudah mencantumkan tulisan stok masker kosong di depan toko. Agar, tidak terus menerus menjelaskan atau menjawab pertanyaan dari para konsumen.

“Kita juga mengalami kekosongan stok masker. Kita buat tulisan didepan toko kalau masker lagi kosong,” ujar pengelola Apotek Artha Medica Doni.

Menurut Doni, selain masker, merebaknya virus corona ini juga berdampak terhadap peningkatan kebutuhan hand sanitizer. Masyarakat saat ini, membeli hand sanitizer ukuran besar yang biasa dibeli oleh rumah sakit.

“Biasanya hand sanitizer dibeli pihak rumah sakit. Sekarang dibeli oleh masyarakat umum. Biasanya kan masyarakat beli yang ukuran kecil, sekarang yang besar. Itupun, langka sekarang,” tutur Doni.