Dua Warga Depok Baru Tahu Positif Corona Setelah Diumumkan Jokowi

Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Dua pasien asal Depok baru tahu bahwa mereka positif terjangkit virus Corona atau Covid-19  setelah Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan hal tersebut.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, hal itu memang sudah diatur dalam Undang-undang.

"Jadi betul, jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali. Saya pun sebagai Dirut tidak boleh bicara. Itu sudah aturannya," ucap Mohammad Syahril saat dikonfirmasi di RSPI Sulianti Saroso, Rabu 4 Maret 2020.

Syahril mengaku, posisinya sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso juga tidak mempunyai kapasitas untuk menyampaikan wabah ini. Terlebih, harus menyampaikan secara langsung pada dua pasien yang dinyatakan positif Corona.

Sehingga, pihak rumah sakit tak langsung memberi tahu kepada kedua pasien tersebut.  "Luar biasa kemarin Presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada Undang-Undangnya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum Presiden mengumumkan," ucapnya.

Tersiar kabar sebelumnya, ada pesan yang beredar jika sang pasien mengaku bingung, lantaran identitas dirinya dan ibunya sudah terungkap di media massa terinfeksi positif virus Corona. Tak hanya itu, bahkan foto dirinya telah tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Dalam isi pesan tersebut, dikatakan, dirinya mengaku mengalami batuk dan demam sejak 16 Februari 2020. Sejak mengalami batuk dan demam, ia mengaku tak pernah keluar rumah. Kemudian pada Kamis, 27 Februari 2020, lantaran tak kunjung sembuh, ia bersama ibunya memutuskan untuk memeriksa dirinya di RS Mitra Keluarga Depok.

Dari hasil pemeriksaan dokter, ia divonis terkena bronchopneumonia dan ibunya terkena tifus. Berdasarkan hal ini, dia tak pernah terpikir bakal terinfeksi virus Corona.

Kemudian pada Jumat 28 Februari 2020, pasien tersebut mengaku menerima info dari rekannya di Malaysia, jika ada WNA Jepang yang positif terkena virus korona usai dari Amigos, Kemang dan Paloma, Menteng.

Karena itu, dirinya menginformasikan kepada dokter untuk diperiksa. Namun, ia justru diisolasi tanpa diberikan informasi bahwa dirinya terinfeksi korona pada Minggu 1 Maret 2020 di RSPI Sulianti Saroso.

Pasien tersebut mengaku hingga kini juga mengaku tak mengenal WNA Jepang tersebut. Pasien itu mengaku, ketika itu dirinya berada di tempat yang salah dan waktu yang salah. Ia mengaku sengaja tak berkomentar di Grup WhatsApp karena bingung, lantaran hingga kini belum ada dokter yang menjelaskan hasil dari pemeriksaan dirinya dan sang ibu.

Bahkan, dirinya memberikan kontak keluarga hingga teman terdekat untuk diambil sampel oleh Dinas Kesehatan. Pasien tersebut mengatakan dirinya akan melakukan untuk semua masyarakat dan menghargai kepada masyarakat agar tidak menyebarkan fotonya.

Tak hanya itu, ia mengaku saat ini stres di dalam ruangan isolasi, karena pemberitaan dari media sosial hingga media massa terkait dirinya dan foto-foto yang tersebar. Meski begitu, ia mengapresiasi jika orang-orang yang dikenalnya tak menyebarkan foto-foto dirinya dan ibunya

Lebih lanjut, ia mengaku berada di tangan yang baik di dalam ruangan isolasi. Ia mengatakan akan berada di ruang isolasi sampai dinyatakan negatif virus korona.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang WNI positif terkena virus Corona berdasarkan laporan Menteri Kesehatan Terawan. Dua orang tersebut yakni seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya usia 31 tahun.

"Seorang ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Kita cek pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif korona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 2 Maret 2020.