Detik-detik 69 WNI Dievakuasi dari Kapal Diamond Princess

Evakuasi WNI dari kapal Diamond Princess
Sumber :
  • KBRI Tokyo

VIVA – Setelah menunggu lebih dari 2 pekan, 69 orang warga negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar Diamond Princess akhirnya bisa kembali ke tanah air Minggu 1 Maret 2020. 
Dari 78 orang WNI yang menjadi kru kapal pesiar itu, 69 orang di evakuasi ke Indonesia, 8 orang masih menjalani perawatan karena terinfeksi Virus Corona dan 1 orang memilih untuk tetap bekerja di kapal.

Sebelum memasuki bus untuk menuju bandara Haneda Tokyo, 69 WNI ini menikmati makan siang di atas kapal yang disediakan oleh KBRI Tokyo. Usai makan, mereka turun dari kapal dan dilakukan tes kesehatan diantaranya pengukuran suhu tubuh. 

Sekitar jam 14.00 waktu Jepang, tiga bus yang mengangkut 69 WNI itu bergerak menuju Bandara Haneda dengan pengawalan ketat dari Kepolisian Metro Tokyo dan Japan Self Defence Forces (JSDF). 

Setelah melalui pemeriksaan pihak Imigrasi Jepang, tepat pukul 17.25 waktu Jepang pesawat charter Garuda Indonesia GA 8750 jenis Airbus A-330 terbang menuju Bandara Kertajati Jawa Barat dengan mengangkut 69 kru WNI kapal Diamond Princess. 

Tim Gabungan Evakuasi WNI ini terdiri dari Kemenlu RI, Kemenkes RI, TNI dan KBRI Tokyo didukung sepenuhnya oleh Kemlu Jepang serta Otoritas Kesehatan Jepang dalam proses pemulangan ini. 

Keseluruhan proses ini juga didukung penuh oleh Japan Self Defense Force (JSDF), manajemen Princess Cruises serta Kepolisian Metropolitan Tokyo.

Kapal pesiar Diamond Princess di karantina oleh Pemerintah Jepang di Pelabuhan Yokohama sejak awal Februari setelah salah satu penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif corona. 

Dari 3.711 jumlah penumpang dan kru kapal, sebanyak 705 orang terinfeksi Virus Corona. Jumlah WNI yang ada di kapal itu ada 78 orang yang bekerja sebagai kru kapal Diamond Princess.

Dari 78 orang itu 9 orang wni terinfeksi virus Corona. Pada Jumat 28 Februari 2020,  1 orang sudah dinyatakan sehat. Sehingga saat ini masih ada 8 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit Tokyo dan Chiba.