652 Bencana Landa Indonesia Selama Januari-Februari 2020

Banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah 25 Februari 2020
Sumber :
  • VIVAnews / Dani

VIVAnews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari enam ratus bencana terjadi sepanjang awal tahun hingga Februari 2020. Pada kurun waktu 1 Januari 2020-27 Februari 2020, korban jiwa mencapai 123 orang dan hilang dua orang, sedangkan lebih dari 1,4 juta mengungsi.

“Sejumlah korban jiwa tadi diakibatkan bencana hidrometeorologi yang persentasenya 99,85 persen, seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor. Bencana ini masih mendominasi hingga pada bulan ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, melalui siaran persnya, Sabtu, 29 Februari 2020.

Agus merinci korban jiwa akibat banjir berjumlah 102 orang, longsor 16, dan puting beliung 4. Kemudian, pada periode ini, bencana yang terkait dengan iklim dan cuaca memberikan dampak yang luar biasa, tidak hanya korban jiwa tetapi kerugian materiil.

Kerugian materiil kategori pemukiman, lanjut Agus, rumah rusak dengan tingkat berbeda karena banjir sebagai berikut, rusak berat (RB) berjumlah 2.013 unit, rusak sedang (RS) 1.148, dan rusak ringan (RR) 2.512, sedangkan angin puting beliung rumah RB 514, RS 620 dan RR 4.428. Di samping itu, bencana longsor merusak rumah RB 52 unit, RS 26 dan RR 200.

“Rincian jumlah kejadian bencana sepanjang Januari hingga Februari 2020 sebagai berikut, banjir 255 kejadian, puting beliung 202, tanah longsor 133, kebakaran hutan dan lahan 58, gempa bumi 1, kekeringan 1 dan gelombang pasang 1,” ujar Agus.

Sementara itu, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan curah hujan tinggi masih terjadi hingga awal Maret di berbagai daerah di Indonesia dan masyarakat diharapkan waspada akan potensi kejadian banjir.

"Awal Maret diprediksi intensitas hujan ada di menengah hingga tinggi. Daerah yang terkena ialah Sumatera bagian selatan, sebagian besar wilayah Jawa, Sulawesi bagian tengah dan sebagian wilayah Papua cukup tinggi potensi hujannya. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai akan terjadinya banjir," kata Miming saat konferensi pers bersama di Graha BNPB, Jakarta Timur.

Pada kesempatan yang sama Deputi Sistem dan Strategi BNPB Bernadus Wisnu Widjaja menyatakan untuk mengantisipasi datangnya banjir perlu adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan merutinkan kembali kegiatan kerja bakti, khususnya membersihkan drainase.

Hal tersebut merujuk pada kajian lapangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada kejadian banjir beberapa waktu lalu.

Banjir pada 23 Februari 2020 lalu terjadi di 83 titik. Dari sejumlah titik tersebut, 85,54 persen atau 71 titik disebabkan karena drainase, sedangkan sisanya sistem sungai. Pada 24 Februari 2020 lalu, banjir terjadi di 76 titik, dengan rincian karena drainase 65 persen atau 30 titik, sisanya sistem sungai.

"Menggiatkan kembali program kerja bakti di lingkungan masing-masing dengan membersihkan drainase, selokan, saluran air dan sungai di sekitar kita, menghindari buang sampah ke sungai yang dapat menyumbat aliran air," kata Wisnu.

Sehubungan dengan wabah corona yang terjadi di banyak negara, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menghindari terinfeksi virus apa pun, seperti influenza. Upaya preventif sederhana dapat berupa mencuci tangan sesuai prosedur yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, atau penggunaan masker bagi mereka yang sehat atau pun yang sakit.

Masyarakat, khususnya mereka yang sedang sakit, diimbau untuk menghargai orang lain sehingga tidak terpapar virus. Contohnya, apabila seseorang terpapar virus batuk atau bersin, dia harus menutup menutup mulut dengan tisu, sapu tangan atau pun dengan bahu sehingga orang di sekitar tidak terpapar virus yang terbang melalui medium udara ataupun cairan batuk atau droplets.