Dikira Penculik, Wanita Sakit Jiwa Dikepung Warga di Musala

Marak isu penculikan anak, wanita diduga sakit jiwa dikepung warga di Surabaya.
Sumber :
  • vivanews/Nur Faishal

VIVA – Seorang wanita dikepung warga di dalam musala di Jalan Karang Rejo Sawah 7, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 24 Februari 2020.

Isu penculikan anak yang menyebar luas beberapa pekan terakhir jadi penyulut warga setempat bergerak. Beruntung, wanita yang diduga kuat mengidap gangguan kejiwaan itu berhasil diamankan aparat setempat.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.00 WIB. Aparat kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak mengevakuasi wanita yang dikepung warga. Ia dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Wonokromo. Dalam pemeriksaan diketahui, wanita tersebut diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan.

Kepala Polsek Wonokromo Komisaris Polisi Christopher Adhikara Lebang mengatakan, wanita yang diamankan tercatat mengantongi surat kuning, surat keterangan medis terkait kejiwaan. "Terakhir kali datang berobat tanggal 17 (Februari) kemarin," katanya kepada wartawan.

Ia menjelaskan, pengepungan warga terhadap wanita yang diamankan tersebut dipicu kesalahpahaman semata. Christopher tak menyebut apakah kesalahpahaman dimaksud terkait isu penculikan anak yang beberapa pekan terakhir meneror warga secara luas. "Intinya hanya karena kesalahpahaman dan terduga ini memiliki surat kuning," jawabnya.

Christopher berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu yang belum terbukti kebenarannya dan menyimpulkan sendiri. 

"Kita tidak usah berasumsi yang lain-lain, seperti yang tadi dilaporkan bahwa ada kejadian-kejadian yang lain, itu tidak ada. Itu hanya kesalahpahaman. Saya tekankan lagi tidak ada (penculikan anak), itu hanya kesalahpahaman," ujarnya.

Memang, beberapa pekan terakhir isu penculikan anak menyebar luas secara berantai melalui media sosial di banyak daerah. 

Di Surabaya, isu serupa disebar pihak tak bertanggungjawab di wilayah hukum Polsek Tegalsari beberapa waktu lalu dan langsung dibantah kepolisian setempat. Tidak hanya di Surabaya, bahkan di beberapa daerah di Jatim isu tersebut juga meneror masyarakat.