Gara-gara Virus Corona, Tokoh Masyarakat Natuna Minta Otonomi Khusus

Warga Natuna tolak lokasi observasi 245 WNI dari Wuhan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Cherman

VIVA – Tokoh masyarakat asal Natuna, Rodhial Huda berharap kepada pemerintah pusat segera mengubah status Kabupaten Natuna menjadi daerah otonomi khusus. Pangkalnya adalah, bermula dari pemindahan WNI yang datang dari Wuhan, China, ke wilayah mereka seakan pemerintah setempat tidak mendapat ketidakpastian.

Terlebih persoalan ini lantaran adanya hambatan komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah tingkat II setara Kabupaten. Status otonomi daerah disebut hanya berlaku bagi daerah tingkat I atau setara Provinsi.

"Jadikan natuna daerah khusus supaya mudah berhubungan dengan pemerintah pusat," kata Rodhial di acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa 4 Februari 2020.

Rodhial mengatakan, kesimpangsiuran informasi mengenai evakuasi WNI gara-gara virus Corona telah berdampak luas. Ekonomi masyarakat di sana juga mulai lesu terlihat dari pasar dan sejumlah pertokoan yang tutup.

Bahkan surat edaran Pemerintah Daerah perihal libur sekolah yang kemudian dibatalkan Kementerian Dalam Negeri sudah membuat sejumlah warga pergi ke luar Natuna. Ada warga yang takut karena WNI dari Wuhan memungkinkan membawa virus berbahaya tersebut ke wilayah mereka.

"Hari ini terjadi, info kacau balau, simpang siur, masyarakat gelisah," ujarnya.

Rodhial kemudian menyinggung kembali soal pentingnya otonomi khusus bagi Natuna. Bahkan juga disebut menjadi masuk dalam skala prioritas Presiden Jokowi. Ia melihat, potensi ekonomi yang ada di Natuna mulai dari pariwisata, migas hingga perikanan. Namun jarak Natuna dengan Provinsi Kepulauan Riau, dianggap kerap kali pemerintah pusat mengabaikan daerah tersebut.

"Jadi kita juga sebenarnya menyumbang hal banyak kepada bangsa ini. Supaya kita diperhatikan dengan baik," ujarnya.