Korban Meninggal Akibat Bencana di Tapanuli Tengah Jadi 7 Orang

Bencana Tanah Longsor. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVAnews - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, menyampaikan bahwa tim gabungan telah berhasil mengevakuasi seluruh korban tertimbun tanah longsor di Tapanuli Tengah.

Total korban adalah tujuh orang meninggal dunia terdiri dua orang meninggal karena banjir di Kecamatan Barus, dan lima orang meninggal dunia karena longsor di Kecamatan Andam Dewi.

Berikut, daftar nama korban yang berhasil diidentifikasi:

1. Adwirzah Tanjung, umur 60 tahun, laki-laki, alamat Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus.
2. Idwaranisa, umur 58 tahun, perempuan, alamat Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus.
3. Marpaung, umur 50 tahun, laki-laki, alamat Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
4. Juster Sitorus, umur 55 tahun, laki-laki, alamat Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
5. Pardamean br Manalu, umur 85 tahun, perempuan, alamat Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
6. Abdul Rahman, umur 72 tahun, laki-laki, alamat Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
7. Esrin Pane, umur 48 tahun, laki-laki, alamat Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.

Agus mengatakan, wilayah terdampak banjir dan longsor (enam kecamatan) di Kecamatan Sorkam, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kecamatan Sitahuis, Kecamatan Sarudik, Kecamatan Andam Dewi dan Kecamatan Barus. Sedangkan kebutuhan mendesak adalah tenda pengungsi, selimut untuk korban mengungsi dan genset.

Banjir Tapanuli Tengah terjadi sejak Rabu dini hari, 29 Januari 2020, pukul 01.00 WIB akibat luapan sungai Aek Sirahar setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Banjir dengan ketinggian sekitar 2 hingga 2,5 meter itu merendam empat kecamatan di Tapanuli Tengah.

Atas bencana banjir tersebut, lanjut Agus, BPBD Tapanuli Tengah telah menyatakan status tanggap darurat selama tujuh hari terhitung sejak tanggal 29 Januari 2020.