Warga Gunungkidul yang Positif Antraks Bertambah Jadi 30 Orang
- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
VIVA – Jumlah warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang positif terkena Antraks bertambah menjadi 30 orang. Jumlah ini bertambah sebanyak 3 orang setelah sebelumnya pada Selasa, 28 Januari 2020 diketahui jumlah warga positif terkena antraks berjumlah 27 orang.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengungkapkan pihaknya mengetahui jumlah warga terkena antraks bertambah usai melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul pada Selasa, 28 Januari 2020.
"Total ada 30 orang yang positif antraks. Untuk yang Semanu dan Saptosari sudah positif. Hari ini dari Dinas Kesehatan melaporkan dalam Rakor (rapat koordinasi)," ujar Kelik.
Kelik merinci tiga orang tambahan yang terkena antraks ini berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Ketiganya berasal dari Kecamatan Semin, Saptosari dan Semanu.
Kelik mengungkapkan untuk warga yang terkena antraks dari Kecamatan Saptosari dan Semanu diketahui berprofesi sebagai petani. Keduanya diduga terkena antraks karena mengolah pupuk kandang.
"Dua warga asal Saptosari dan Semanu yang positif masih dicari riwayatnya bisa kena antraks. Keduanya berprofesi sebagai petani. Mungkin (kena antraks) karena (mengolah) pupuk kandang dan kurang cuci tangan," papar Kelik.
"Kalau yang warga Semin karena bersinggungan langsung dengan hewan ternak. Dia berprofesi sebagai jagal hewan ternak," imbuh Kelik.
Kelik menerangkan mayoritas 30 orang yang positif terkena antraks di bagian kulit. Kelik memastikan warga yang positif terkena antraks ini telah ditangani oleh Dinas Kesehatan.
"Kalau semua sudah ditangani dengan diterapi (dengan antibiotik) dan kondisinya sudah bagus. Karena (jika yang terkena antraks) kalau kulit kan cepat pemulihannya. Tapi untuk yang warga Semin masih tahap pemulihan," tegas Kelik. (ren)