Viral, Mantan Bupati Nias Selatan Dilempar Kotoran Babi

Mantan Bupati Nias Selatan, Idealisman Dachi saat mendapat lemparan kotoran babi
Sumber :
  • VIVAnews/ Putra Nasution.

VIVAnews - Video viral di media sosial terkait dengan pelemparan kotoran babi terhadap mantan ?Bupati Nias Selatan, Idealisman Dachi. Dalam video berdurasi 12 detik beredar di Facebook itu, Idealisman sempat menghindari dari lemparan kotoran hewan berkaki empat itu.

Hal itu dibenarkan oleh ?Idealisman Dachi kepada wartawan, Selasa 28 Januari 2020. Ia mengatakan insiden itu terjadi saat dia menghadiri acara terpilihnya Wisnu Duha sebagai Kepala Desa Hilisatoro, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu siang, 25 Januari 2020, sekitar pukul 13.00 WIB.

"Kita diundang acara Pak Kades. Itu teman saya Pak Kades, mengundang datang, namanya langsung Pak Kades datang ke rumah mengharapkan saya datang, datanglah kita (saya)," kata Idealisman.

Saat menghadiri undangan tersebut dan tiba ?di acara tersebut, ia sudah mendapat ancaman dari sejumlah orang di situ. Namun, Idealisman mengakui tidak ada salah dia sehingga mendapat ancaman hingga dilempar kotoran babi.

"Sudah mau pulang kejadiannya (pelemparan itu). Waktu saya datang pas makan siang, ada pembawa acara yang belakangan saya tahu tanpa sepengetahuan yang punya acara, dia meminta saya nyanyi, saya memang enggak mau nyanyi karena saya enggak bisa nyanyi, tapi didesak terus. Enggak enak hati akhirnya saya naik ke panggung, pas naik ke panggung saya diancam, ada sekelompok pria dewasa naik juga. Saya enggak tahu kenapa diancam," kata Idealisman.

Idealisman sempat mempertanyakan kenapa dirinya mendapatkan ancaman tersebut.

"Saya bilang kenapa? Saya enggak ganggu kalian, saya diundang Pak Kades loh. Mereka enggak peduli. Diancam disuruh turun, saya enggak jadi nyanyi karena kondisinya enggak kondusif," kata Idealisman.

Mantan Bupati Nias Selatan Periode 2011-2016 itu, lebih memilih turun dari panggung dan hendak meninggalkan lokasi. Namun, lagi-lagi ia mendapat halangan dari sejumlah warga tersebut.

"Mobil saya dipalang pakai mobil, pakai sepeda motor, ditahan. Jadi saya beritahu Pak Kades mobil saya ditahan. Pak Kades akhirnya turun tangan menyelesaikan," kata Idealisman.

Saat itu, diakuinya perbincangan dengan sekelompok orang itu alot. Dan, saat menunggu kondisi aman, Idealisman tiba-tiba didekati ibu-ibu.

"Ibu-ibu kerumunin saya, membentengi saya, saya makin bingung, mungkin ibu-ibu sudah tahu kali (bakal ada pelemparan). Mereka buat pagar betis. Dilemparlah kita, enggak kena, saya juga enggak merasakan, mungkin kalau saya kena, pasti saya bereaksi. Saya enggak tahu (soal ada kotoran babi), ibu-ibu itu yang tahu, akhirnya mereka ribut-ribut," katanya.

Sambil menunggu suasana reda kembali, dia masuk ke dalam rumah di lokasi. "Yang punya rumah bilang jangan diganggu ini kan tamu, kita kan punya adat. Setelah itu saya bilang sama sopir, daripada makin lama makin kacau, kita balik. Pas pulang itu enggak dihadang lagi, ada upaya tapi diselesaikan Pak Kades," katanya.

Idealisman mengatakan tak ingin memperpanjang kasus ini, dan mencoba memaafkan pelakunya. "Saya sudah anggap itu ya cobaan, tantangan, tekanan. Itu bagi saya lumrah dalam politik ini, mereka memakai cara-cara yang tiak beradab. Sikap saya mengampuni saja," tegasnya.

Dia juga mengajak semua pihak untuk tidak terprovokasi. "Mengajak semuanya agar tidak tergiring dengan isu-isu yang cenderung provokatif, sehingga itu dapat membuat suasana jadi kacau," harapnya.

Kejadian ini sempat dikaitkan dengan persaingan politik, di mana Idealisman bakal mencalonkan kembali sebagai bupati. Sementara, lokasi kejadian adalah kampung petahana.

"Iya saya bakal mencalonkan lagi. (Soal persaingan politik) saya tidak tahu, mungkin karena ini dihubungkan dengan kampungnya petahana, saya tidak mau berkomentar tentang itu, itulah kondisinya. Saat ini, saya hanya mengajak semua elemen masyarakat untuk jangan terprovokasi dengan situasi seperti ini. Kepada tokoh-tokoh untuk bisa cooling down dan memberi pemahaman kepada semua masyarakat untuk memenangkan diri," katanya.