Profesor IPB Sudah Meneliti Virus Corona Melalui Kelelawar, Hasilnya?

Prof drh Agus Setiyono, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan sekaligus dosen dan peneliti pada Divisi Patologi FKH IPB Bogor.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad AR

VIVA – Virus Corona yang merebak di Wuhan, China, ternyata juga sedang diteliti oleh seorang profesor Fakultas Kedokteran Hewan IPB University bersama Research Center for Zoonosis Control, Hokkaido University, Jepang. Hasilnya, ada bahaya yang dibawa kelelawar, hewan pemakan buah itu.

"Ada bahaya dibawa satwa liar kelelawar buah. Kami pernah dan sedang—belum selesai, memang, masih berjalan—berkerja sama penelitian antara Fakultas Kedokteran Hewan IPB University dan Research Center for Zoonosis Control, Hokkaido University, Jepang, tentang ekspolrasi patogen potensial zoonosis dimulai tahun 2009," kata Prof. drh. Agus Setiyono, saat diwawancarai VIVAnews, Senin 27 Januari 2020.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, sekaligus dosen dan peneliti pada Divisi Patologi FKH IPB Bogor itu menyebut, zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

Dalam kerja sama penelitian yang dimulai tahun 2009, kata Agus, risetnya tentang eksplorasi patogen potensial zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

"Dalam kurun waktu lima tahun, enam paper dihasilkan, dan semuannya berbicara tentang virus, salah satunya coronavirus.  Selain itu, juga berhasil diidentifikasi alpha herpervirus, paramyxovirus, polyoma virus, paramyxovirus, dan bufavirus," Agus menjelaskan. 

Lokasi terpilih penelitian adalah Bukittinggi, Panjalu (Ciamis), Sopeng, Gorontalo, Manado, dan Bogor. Lokasi-lokasi itu adalah habitat kelelawar yang populasinya cukup tinggi. (asp)