Jadi Bahan Bully, Toto 'Raja Sejagat' Menyesal dan Minta Maaf

Toto Santoso (42 tahun) yang mengaku Raja Keraton Agung Sejagat di Purworejo akhirnya minta maaf.
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto

VIVA – “Raja Keraton Agung Sejagat”, Toto Santoso, yang kini telah berstatus tersangka, mengaku menyesali perbuatannya. Meski begitu, dia mengaku menyesal lantaran perbuatannya telah menjadi bahan bully-an masyarakat terhadap dirinya.

"Ya saya sangat menyesalkan hal ini, karena jadi bahan bully-an semuanya," kata dia di Indonesia Lawyers Club, tvOne, Selasa, 21 Januari 2020.

Selain itu, dia juga menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat kegaduhan dan menciptakan polemik di pemberitaan atas peristiwa di Purworejo. Meski begitu, dia tidak menegaskan bahwa perbuatan itu dalam bentuk pembentukan Keraton Agung Sejagat.

Meski begitu, Toto enggan mengatakan bahwa dirinya berhalusinasi atas pembentukan kerajaan tersebut. Dia enggan menjabarkan secara rinci mengenai kasus tersebut lebih jauh lantaran masih dalam tahap pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

"Yang bisa saya sampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat atas peristiwa di Purworejo sudah menjadikan kegaduhan dan polemik di pemberitaan," tegasnya.

Sebelumnya, tujuh hari setelah ditahan, Toto berbicara langsung kepada pers di kantor Polda Jawa Tengah. Dia mengakui bahwa kerajaan yang dia deklarasikan dua pekan lalu itu hanyalah bualannya. Dia juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang ia timbulkan.

Toto juga berterus terang, pengikutnya hanya diberikan janji-janji dan sejarah palsu, salah satunya janji gaji besar yang akan didapatkan oleh para pengikutnya. Dia juga mengakui tak ada hubungan dengan keraton lain maupun mempunyai keturunan raja Majapahit. (ase)