Joserizal Jurnalis, Dokter Bedah Tulang yang Peduli Gaza Palestina

Joserizal Jurnalis.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA – Kabar duka menyelimuti aktivis kemanusiaan dan dunia kesehatan, dengan meninggalnya dr. Joserizal Jurnalis. Pendiri Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C itu meninggal di usia 56 tahun.

Dari keterangan resmi MER-C, Joserizal meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita pada pukul 00.38, Senin 20 Januari 2020. Pria kelahiran Padang, 11 Mei 1963 itu sempat masuk Intensive Care Unit (ICU) RS Harapan Kita, karena mengalami gangguan kesehatan sejak akhir Desember 2019.

"Beliau sakit jantung. Sudah lama, tetapi semangat juangnya mengalahkan rasa sakitnya," ujar Manajer Operasional MER-C, Rima Manzanaris kepada VIVAnews, Senin 20 Januari 2020.

Dalam kariernya, Joserizal merupakan figur aktivis yang peduli terhadap masyarakat korban perang. Berbagai daerah konflik di Tanah Air seperti Aceh, Poso, Ambon, pernah didatanginya untuk memberikan pertolongan. Lalu, ia juga pernah mendatangi Gaza, Palestina.

Bukti kiprah Joserizal dalam kancah internasional, yaitu sebagai inisiasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

“Itu bukti beliau yang seorang mujahid, meski sakit tapi terus beramal,” kata Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman.

Keahlian Jozerizal sebagai dokter spesialis bedah orthopedi (bedah tulang). Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu di MER-C saat ini, menjabat sebagai Dewan Penasehat dan Pembina.

Salah satu momen yang diingat dari Joserizal adalah ikut memperhatikan aksi kerusuhan di Jakarta 21-22 Mei 2019. Jose menyoroti dugaan penggunaan peluru tajam yang ditembakkan ke korban kerusuhan.

Atas temuan itu, Joserizal menyampaikan pihaknya siap membawa persoalan ini ke Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB. (asp)