Jepang Mulai Proyek di Natuna Februari 2020
- VIVAnews/Lilis
VIVA - Indonesia dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi, terutama investasi di pulau-pulau terluar Indonesia termasuk Natuna. Hal ini dibahas dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu.
"Khusus untuk Natuna, kita sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Indonesia mengharapkan agar SKPT fase kedua dapat ditindaklanjuti," kata Retno dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari 2020.
Pengembangan SKPT di Natuna bukan hal yang baru sebab saat ini sudah memasuki fase kedua. Pemerintah Indonesia menginginkan agar kerja sama tersebut ditindaklanjuti hingga bidang pengembangan pariwisata dan kerja sama energi.
"Indonesia mengharapkan fase kedua ditindaklanjuti seperti pembangunan pelabuhan dan pasar ikan, peningkatan kapasitas untuk nelayan, pengawasan perikanan, pengembangan pariwisata dan kerja sama energi," ujar Retno.
Menanggapi hal itu, Menlu Motegi memastikan bahwa proyek-proyek tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. "Pada Februari yang akan datang, Jepang akan memulai proyek pembenahan pelabuhan dan pasar ikan di pulau-pulau terluar," ujar Montegi, dalam kesempatan yang sama.
Selain investasi di Natuna dan pulau-pulau terluar Indonesia lainnya, Indonesia dan Jepang juga menyepakai kerja sama coast guard, termasuk bidang capacity building dan exchange domain maritime awareness di kawasan Indo-Pasifik.
"Sebagai sesama negara demokrasi maritim, kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama di bidang maritim. Untuk bulan ini, kami akan memulai kerja sama teknik dengan Bakamla," ujar Montegi.