Helikopter Kepala BNPB Oleng Usai Tinjau Banjir Bandang di Sangihe
- VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Helikopter yang ditumpangi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Letjen TNI Doni Monardo dilaporkan gagal terbang. Berdasarkan keterangan sejumlah instansi, Doni bersama rombongan berencana meninggalkan lokasi banjir bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Senin 6 Januari 2020.
"Kemudian, 30 detik setelah take off, tiba-tiba terjadi perubahan angin sangat kencang yang mengakibatkan heli kehilangan power, sehingga tidak bisa terbang normal," kata Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Kolonel Kav M Jaelani, dalam keterangan tertulis, Senin 6 Januari 2020.
Sempat oleng ketika baru saja take off atau lepas landas, helikopter Mi-35 itu sempat menabrak sejumlah mobil dan motor. Doni baik-baik saja dan direncanakan menggunakan penerbangan keesokan hari.
"Rombongan Kepala BNPB membatalkan penerbangan dan memutuskan untuk bermalam di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Rencana akan kembali besok pagi menggunakan pesawat komersial ke Kota Manado, lanjut menuju Jakarta," katanya.
Bencana banjir bandang menerjang Dusun Pokole, Kampung Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Seorang warga meninggal dan sejumlah rumah warga rusak.
"Data terkini saat ini, dua orang warga meninggal dan telah ditemukan. Sementara, satu orang lagi hanyut belum ditemukan. Dan satu orang dalam perawatan di Puskesmas," ujar Rivo Pudihang, Kepala BPBD Sangihe, yang dihubungi VIVAnews dari Manado, Jumat lalu, 3 Januari 2020.
Untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang, telah dievakuasi ke tempat lebih aman. "Saat ini, warga telah dievakuasi ke rumah warga yang aman dan juga di rumah ibadah," ujarnya.
Rivo menjelaskan, untuk penanganan lebih lanjut akan berkoordinasi dan bersinergi dengan semua stakeholder yang ada, yakni TNI, Polri, SAR, hingga relawan. Sementara itu, untuk kerugian materi akibat banjir bandang sementara dihitung. (asp)