Begini Teknik Mengalihkan Hujan Jakarta

Peralatan yang digunakan untuk modifikasi cuaca mencegah banjir
Sumber :
  • Repro Dispen AU

VIVA – Dalam upaya mereduksi curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), guna meminimalisir bencana banjir, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC, yang mulai dilaksanakan per hari ini, Jumat 3 Januari 2020.

Kepala BPPT, Hammam Riza, menjelaskan operasi TMC ini dilakukan dengan meredistribusi curah hujan melalui pemberian garam di awan-awan mengandung hujan, dan membuatnya turun di wilayah laut sehingga intensitas hujan yang turun di wilayah daratan bisa berkurang.

"Upaya ini dilakukan dengan menjatuhkan hujan di daerah-daerah yang aman, seperti misalnya di Selat Sunda dan Laut Jawa," kata Hammam di kantornya di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Jumat 3 Januari 2020.

Hammam menjelaskan, pelaksanaan operasi TMC ini juga harus memperhatikan pertumbuhan awan, sebagai salah satu faktor penting yang harus terus dipantau secara berkelanjutan.

Radar cuaca merupakan salah satu alat utama, untuk melakukan pengamatan near-realtime pertumbuhan awan di daerah target, yakni di wilayah Jabodetabek.

Untuk membangun sistem monitoring banjir Jabodetabek tersebut, Hammam mengaku bahwa sejak 2016 Balai Besar TMC BPPT juga telah mengembangkan Prototype Early Warning System (EWS) banjir Jakarta, yang berhasil disusun dengan nama R-RAINBOWS atau Radar Rainfall Observation for Early Warning System.

R-Rainbows itu sendiri merupakan sebuah sistem observasi dan monitoring curah hujan menggunakan radar, untuk keperluan peringatan dini bencana banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. "Di mana semua radar monitoring itu bisa ditampilkan melalui sebuah web-GIS interaktif," lanjut Hammam.

Diketahui, dalam melaksanakan Operasi TMC ini, BPPT pun menggandeng beberapa lembaga pemerintah, seperti misalnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU). (ren)