Usai Direvitalisasi, Jokowi Minta Pasar Johar Semarang Tidak Becek
- VIVAnews/Dwi Royanto
VIVA – Presiden Joko Widodo memberikan pesan khusus saat mengunjungi Pasar Johar Kota Semarang, Senin, 30 Desember 2019. Mantan Wali Kota Solo itu berharap heritage yang pernah menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara itu untuk tetap bersih.
"Pedagang masuk (Pasar Johar) harus menjaga. Jaga kebersihan, kerapian, jangan becek, jangan bau," tutur Jokowi.
Presiden juga mendapat paparan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono terkait progres revitalisasi pasar yang sempat terbakar hebat pada 2018 silam itu.
Jokowi masuk ke dalam gedung melihat los-los yang telah selesai dibangun. Terlihat jelas bahwa revitalisasi pasar yang menjadi cagar budaya penting di Semarang itu tetap mempertahankan keaslian bangunannya.
Puas melihat pekerjaan revitalisasi pasar, Jokowi berharap agar para pedagang harus segera beraktivitas mengisi Pasar Johar. Hal itu agar aktivitas ekonomi di Kota Semarang, khususnya pasar tradisional terus bergeliat.
Usai meninjau pembangunan Pasar Johar baru, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meneruskan pembangunan Pasar Johar bagian selatan.
Kementerian PUPR akan bekerja sama dengan PT Nindya Karya untuk meneruskan pembangunanan Pasar Johar dengan nilai Kontrak kontruksi sebesar Rp146,09 miliar.
"Yang paling penting Pasar Johar sudah Jadi. Saya berpesan kepada pedagang agar dapat menjaga kebersihan dan kerapian. Jangan sampai pasar ini becek," ujar Jokowi.
Adapun yang akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR, rehabilitasi bangunan, rangka atap lengkung, mekanikal elektrikal, pemasangan paving, pemasangan tegel los penjual daging, pengecatan meja lapak dan dan pembuatan alat kontrol drainase.
"Pak Presiden sudah memerintahkan saya, itu berarti harus saya selesaikan semuanya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Selain meninjau Pasar Johar, Jokowi juga meninjau pembangunan Alun-alun Kota Semarang. Alun-alun tersebut berada di sebelah barat, memisahkan Pasar Johar dengan Masjid Agung Kota Semarang.
Sejumlah menteri yang turut mendampingi sembil mengayuh sepeda ontel antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.