Di Depan Aparat, Ribuan Eks GAM Kibarkan Bendera Bulan Bintang

Reuni GAM di Aceh.
Sumber :
  • Dani Randi/VIVAnews.

VIVA – Tiga ribuan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) berkumpul di Meureu, Aceh Besar, Senin, 23 Desember 2019, untuk menjalin silaturahmi antar sesama GAM. Dalam kesempatan itu, mereka juga mengibarkan Bendera Bulan Bintang.
 
Kali ini, bendera bercorak merah hitam itu bukan hanya berkibar satu. Tetapi, hampir semua yang datang membawa bendera ‘sakral’ GAM tersebut.
 
Bahkan, bendera yang masih dilarang pengibaran nya oleh Pemerintah Indonesia itu, dikibarkan di depan puluhan anggota TNI dan Polri yang berjaga di lokasi.
 
Mantan Panglima GAM, Muzakkir Manaf menyebutkan, bendera tersebut sebanar nya sudah tidak ada masalah. Sebab, sudah mendapat persetujuan dan sudah memiliki payung hukum. Namun, Pemerintah Indonesia belum juga menyetujui.
 
“Mudah-mudahan tidak ada yang marah, karena para aparat mungkin bendera ini jadi bomerang. Tapi bendera ini adalah batin orang Aceh yang belum terlaksana,” kata Muzakkir Manaf atau yang akrab disapa Mualem di hadapan ribuan eks GAM.
 
Ia menyebutkan, pihaknya akan berupaya agar Bendera Bulan Bintang ini bisa berkibar di langit Aceh, tanpa adanya larangan dari aparat keamanan.
 
Untuk itu, ia menegaskan agar Pemerintah Pusat tidak lagi melarang pengibaran bendera bulan bintang. Jika dilarang, kata dia, Pemerintah sudah melanggar butir-butir perjanjian MoU Helsinki, yang di mana salah satu poin tersebut, ialah soal bendera Aceh.
 
“Tidak lama lagi bendera ini akan berkibar di langit Aceh sebagaimana yang telah disepakati. Mudah-mudahan tidak ada yang negatif,” ujarnya.

Dalam silaturahmi itu, juga dihadiri para petinggi GAM, seperti Wali Nanggroe Aceh, Panglima Wilayah GAM se Aceh, Muharram Idris dan tokoh Partai Aceh dan Partai Naggroe Aceh.