Banjir Bandang Hantam Nagari Panti Pasaman

Nagari Panti, Kabupaten Pasaman, usai diterjang banjir bandang.
Sumber :
  • VIVAnews/ Andri Mardiansyah.

VIVA - Tingginya intensitas hujan di wilayah Sumatera Barat kembali memicu bencana banjir bandang. Nagari Panti, Kabupaten Pasaman, Kamis malam, 19 Desember 2019, sekitar pukul 21.00 WIB, dilaporkan diterjang banjir bandang.

Tidak ada korban jiwa yang timbul akibat peristiwa itu. Otoritas terkait hingga kini masih melakukan pendataan dampak kerusakan.

"Kejadiannya malam tadi. Tim satgas penanggulangan bencana, saat ini sedang dilakukan pendataan. Tidak ada korban jiwa. Untuk kerusakan masih dalam pendataan," kata Komandan Regu B Pusdalops TRC PB Kabupaten Pasaman, Zulfikar, Jumat, 20 Desember 2019.

Zulkifar mengatakan selain melakukan pendataan terhadap kerusakan, instansinya juga tengah mendata berapa jumlah kepala keluarga atau jiwa yang terdampak akibat peristiwa ini. Informasi awal, ada sekitar 200 kepala keluarga yang terdampak. Namun, data itu akan kembali dipastikan.

"Kita juga belum mengetahui berapa kepala keluarga yang terdampak. Masih kita data. Kalau informasi malam tadi, ada sekitar 200 kepala keluarga. Namun, belum kita pastikan lagi. Masih kita data," ujar Zulfikar.

Menurut Zulfikar, rata-rata rumah warga yang terkena imbas dari banjir bandang ini, tergenang material lumpur. Meski tadi malam sempat menghambat akses jalan selama 1,5 jam lantaran ada pohon tumbang, namun kondisi arus lalu lintas menuju ke sana, sudah kembali normal dan bisa dilalui.

"Untuk akses jalan lancar. Tadi malam, sempat terhambat lantaran ada pohon tumbang, namun sekarang sudah lancar. Rumah warga, banyak digenangi material lumpur," kata Zulfikar.

Hambat Akses Jalan

Selain menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Pasaman, curah hujan tinggi juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor di dua titik yakni Jalan Bukittinggi-Medan kilometer 11 dan 12 Jorong Batang Palupuh Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Meski tertutup material longsor dengan ketinggian sekitar dua meter dan panjang lima meter, namun akses jalan dari dan menuju Sumbar-Medan, masih bisa dilalui dengan sistem buka tutup.

"Tidak ada korban jiwa. Saat ini sedang dilakukan pembersihan. Akses lalu lintas buka tutup," kata Kapolsek Palupuh Iptu Syafri.

Syafri mengatakan meski akses lalu lintas sudah bisa dilalui, namun pihaknya bersama otoritas terkait lainnya, masih bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi adanya potensi longsor susulan. Alat berat dari Lubuk Sikaping yang selama ini disiagakan di Palupuh, masih bekerja.

"Kita masih bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan longsor susulan," tutur Iptu Syafri.